Lihat ke Halaman Asli

Setiyawan Mustakul

Sedang menulis

Pendidikan Anak

Diperbarui: 7 Desember 2021   11:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun bangsa. Tinggi rendahnya derajat suatu bangsa ditentukan kualitas pendidikan masyarakatnya. Karenanya dengan pendidikan yang tepat akan melahirkan anak-anak bangsa yang bermoral, cerdas, memiliki etos kerja dan inovasi yang tinggi. Oleh sebab itu penting dalam sebuah tujuan pendidikan adalah menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki manusia sehingga berakhlak mulia, berpikir cerdas, kuat dan kreatif, inisiatif dan responsitif. Anak yang dilahirkan dengan "kemurnian" sangat dipengaruhi oleh apa yang akan ditorehkan dalam lingkungan pendidikannya.

Rasulullah Saw Bersabda:

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka ibu dan bapaknyalah (lingkungan terdekatnya) yang menjadikan anak itu Yahudi, Nasrani atau Majusi." (Hadist diriwayatkan Abu Daud)

Dengan memahami hadist tersebut diatas tentulah kita sepakat bahwa orangtua memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar dalam menciptakan sebuah lingkungan dan tatanan pendidikan yang tentunya akan membawa kepada terbentuknya anak yang berkualitas. Begitupun sebaliknya, dengan pendidikan yang sangat terbatas akan terbentuk kualitas anak yang terbatas pula.

Tanpa banyak disadari ternyata banyak gangguan belajar pada anak justru datang dari kita sebagai orangtua. Apabila itu berupa harapan-harapan yang tidak realistis, target-target yang tidak mengakomodir potensi dan kemampuan anak. Perilaku orangtua yang tidak mau tahu tentang kesulitan anak. Menjadi lebih bijak bila ada keinginan dalam diri kita untuk melakukan intropeksi, sekaligus berupaya untuk senantiasa melakukan perbaikan atas peran dan fungsi kita sebagai orangtua.

Apakah anda tahu bahwa kita sekarang ini, lebih baik dari masa-masa yang lalu. Kita banyak memiliki sarana untuk menjadi orangtua yang bisa menjadi sahabat bagi anak kita. Kita bisa mendapat ilmu pengetahuan dengan mengikuti seminar, kursus mala, kursus jarak jauh, dan kursus-kursus resmi yang memungkinkan kita untuk dapat membawa wawasan kita, kita juga dengan mudah dapat mengakses internet dan mendapatkan buku-buku tentang tantang bagaimana menjadi orangtua yang baik. Artinya bahwa untuk memperoleh ilmu pengetahuan banyak sekali cara dan jalannya selagi diri kita punya kemauan untuk selalu memperbaiki kualitas diri kita sebagai orangtua. Sangatlah tidak etis rasanya, apabila kita mengharapkan anak kita menjadi pribadi yang berakhlak mulia sementara kita tidak mau belajar dan memperbaiki diri untuk menjadi orangtua yang dapat ditauladani oleh anak-anak kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline