Ehhm,…. Ehm,….ehm!!.
Siapa nggak kenal Mbak Biyanca Kenlim yang lebih bangga kalo dipanggil Biken?, Ayo angkat tangan dan kaki berbarengan. K’ners …..!, ternyata mbak Biken ini hobby memelihara burung. Satu diantaranya adalah burung emprit yang kecil mungil, namun lincah. Kemanapun dia pergi, sang burung selalu gak ketinggalan dibawanya, termasuk ketika menghadiri pesta pantun yang diadakan di kediaman mbak Mike Reyssent pada beberapa waktu lalu.
Nah,… ditengah pesta-ria tersebut, burung emprit yang berbulu lebat kecoklat -coklatan itu tiba tiba terlepas dari dekapannya, lari kesana kemari, akhirnya malah kejepit pintu, jadilah si burung emprit kesayangannya itu berpredikat almarhum. Sedihkah mbak Biken?... wow!, tentu saja. Sekalipun pak Aldy M. Arifin berkehendak mengantinya dengan burung yang lebih gede yakni tekukur, kenyataannya mbka Biken tetap aza sedih.
“pokoke emprit….emprit… emprit ya emprit, titik gak pake koma” ujarnya rada sewot sembari memiring miringkan bibir merahnya, untungnya nggak nyambi ngguling ngguling di comberan.
Rupanya kesedihannya nggak berlangsung lama atau berlarut larut, terbukti pada keesokan harinya, dipagi buta dengan dandanan nyentrik dan bermake-up menor, bibir merah merekah, mbak Biken sudah mejeng di mulut gang rumahnya. Katanya lagi nunggu sewaan Bajay Biru yang akan dipakai ke Pasar Burung depan Pasar Mester Jatinegara untuk membeli Burung Emprit baru. Dia hanya berpesan pada pembokapnya, “Kalo nanti kang Sarwo datang dimari dan membawa getuk goreng H. Tohirin, khas Sokaraja, lu makan aja. Suruh dia nyusul gue ke Jatinegara, mo beli burung. Jangan lupa, sekalian suruh bawa duwit yang buanyak”.
Singkat bualan,
Mbak Biken menyewa Bajay Biru secara lepas kunci, artinya, itu Bajay di sopirin sendiri, si tukang bajay disuruh pulang ke rumahnya naik Go-jek. Sepanjang diperjalanan, sembari asyik nyopir, dia selalu bersiul siul dan bernyanyi nyanyi, bahkan di lampu merah Pramuka sempat ditegor seorang Polwan bernam Bribtu Eka Frestya yang cuantik itu lho!. Dikiranya pasien RSJ yang lepas kendali alias kabur. Setelah tahu ternyata anggota Planet Kenthir, akhirnya di suruh lanjut perjalanannya.
Lagu yang dinyanyikannya berulang ulang yakni lagu anak anak ciptaan Ibu Soed, Burung Kutilang.
“di pucuk pohon cema’ara
bu’urung kutilang bernyanyi
bersiul siul sepanjang hari