Polemik penerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Naraya tahun 2020, menjadi berita yang hangat untuk diperbincangan di kalangan masyarakat Indonesia. Pro dan kontra mewarnai latar belakang pemberian penghargaan tersebut, baik di kanal-kanal TV nasional, media online dan offline.
Bukan tanpa sebab hal tersebut mencuat, dikarenakan orang yang menerimanya adalah seorang anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), dan juga seorang politikus vocal dari partai oposisi pada pemerintah yang berkuasa saat ini yaitu, Fadli Zon dari anggota partai Gerinda dan Fahri Hamzah (eks. partai PKS) dari anggota partai Gelora (beliau sudah bergabung dengan partai baru didirikan tahun ini).
Setiap tahun pemerintah Indonesia selalu memberikan tanda kehormatan dalam bentuk penghargaan kepada putera dan puteri yang berjasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemberian tanda kehormatan oleh pemerintah Indonesia, tidak begitu saja diberikan kepada mereka, tetapi sudah menjalani pertimbangan dan kajian yang matang serta penilaian secara komperhensif agar seseorang atau instasi layak mendapatkan tanda kehormatan tersebut dimana diberikan sesuai dengan jenis bidang pengabdiannya, baik di bidang sipil atau militer.
Pengabdian dan konsistensi mereka selama bertahun-tahun dalam segala bidang seperti, lingkungan hidup, kesehatan, pendidikan, budaya, jurnalistik, industri, pemerintahaan, dan sebagainya, merupakan suatu penghormatan dari negara kepada putera puteri terbaik bangsa Indonesia.
Fadli Zon dan Fahri Hamzah dikenal dikalangan warganet atau netizen sebagai "Duo F" yang peryataannya selalu berseberangan apabila pemerintah mengeluarkan suatu peraturan atau kebijakan untuk rakyat.
Sindirin halus, kasar, nyeleneh hingga membuat puisi adalah beberapa cara mereka menyuarakan pendapat, tentu saja hal ini tidak dapat diterima oleh para pendukung loyal pemerintahan saat ini, sehingga mereka berpikir, harus menyerang balik melalui media sosial, acara talk show di kanal-kanal TV, demostrasi bahkan pelaporan kepihak kepolisian.
Loyalitas terhadap seseorang, partai dan publik figure itu tidaklah dilarang, tetapi dalam politik, tidak ada kawan atau lawan yang abadi, melainkan memperjuangkan kepentingan abadi lebih diutamakan. Akal sehat dan objektivitas adalah sesuatu yang harus digunakan oleh para pendukung fanatik baik dari oposisi maupun penguasa.
Apakah Fadli Zon dan Fahri Hamzah layak mendapatkan Bintang Mahaputera Naraya? Jawaban ya, karena Bintang Republik Indonesia Mahaputera Naraya adalah bintang tanda kehormatan yang tertinggi dan dikeluarkan untuk menghargai mereka yang secara luar biasa menjaga keutuhan Negara Kesatuan republik Indonesia (dikutip dari wikipedia.org).
Disini dapat dilihat, bahwa melalui kritikan-kritikan beliau, maka pemerintah dapat intropeksi diri ,memperbaiki, menata kembali peraturan dan kebijakan yang akan dan sudah dikeluarkan atau diterbitkan, selain itu Kita juga dapat melihat tingkat antusias, keinginan dan komitmen masyarakat untuk bersatu mempertahakan pemerintahan saat ini dengan kata lain mempertahankan keutuhan NKRI, maka dari itu mari Kita mengucapkan selamat atas penganugerahan Bintang Mahaputera Naraya kepada Fadli zon dan Fahri Hamzah karena beliau mempunyai caranya sendiri untuk mencintai NKRI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H