Lihat ke Halaman Asli

Setiawati Fadhilah Z

Apoteker/Sekarang juga dosen di salah satu PTN di Sul-Teng tapi belum ber-NIDN. Insya ALLAH segera

Bye Baby Blues, Aku Ibu Penuh Sukacita

Diperbarui: 23 September 2024   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: vrogue.co

Semua ibu yang baru saja melahirkan pasti merasakan bahagia akan lahirnya si baby dan saat mendengarkan tangisan pertamanya, namun pasca melahirkan perasaan ibu bisa saja jadi campur aduk. Disaat ibu belum benar-benar sembuh pasca melahirkan belum lagi metode lahiran yang dipilih yaitu operasi caesar atau sesar (SC) dan harus disibukkan merawat bayi baru lahir sepanjang hari dan belum lagi mendengarkan komentar dari orang lain bahkan keluarga terdekat yang mengharuskan kita langsung sempurna dalam merawat bayi. Hal ini yang dapat menyebabkan seorang ibu mengalami baby blues.

Selain itu perubahan rutinitas pada ibu pasca melahirkan membuat perasaan ibu terkadang sulit untuk mengontrol perasaan sendiri, dilanda rasa sedih dengan alasan yang tidak jelas.

Ada berbagai perasaan yang dirasakan oleh ibu yang mengalami baby blues seperti; mudah tersinggung, menangis tidak jelas, sering kali dilanda rasa cemas untuk proses merawat bayi yang baru saja dilahirkan, sulit tidur meskipun sudah sangat lelah dan bergadang menjaga si kecil bahkan terkadang merasa tidak sayang dengan bayi yang baru dilahirkan atau belum memiliki rasa ikatan batin dengan si bayi.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab seorang ibu mengalami baby blues seperti:

  • Perubahan hormon
  • Pada ibu yang baru saja melahirkan terjadi penurunan hormon progesterone sehingga mempengaruhi suasana hati. Hal ini yang membuat ibu terkadang bisa tiba-tiba merasa sedih, tersinggung, marah meskipun hanya persoalan kecil.
  • Penyesuaian peran baru sebagai ibu
  • Saat baru melahirkan banyak yang hal yang harus dikerjakan, baik itu kebutuhan ibu dan si bayi. Apalagi, fisik yang belum fit yang membuat ibu lelah, capek dan emosional yang membuat ibu mengalami baby blues.
  • Kurang dukungan dari keluarga
  • Merawat bayi merupakan PR bagi ibu belum lagi si bayi merupakan anak pertama yang tentu saja masih perlu banyak belajar. Situasi seperti ini tentu saja membutuhkan dukungan dari orang terdekat terutama suami agar tidak merasa sedih dan merasa berjuang sendirian.

Baby blues yang dialami ibu biasanya tidak lebih dari 2 minggu atau lebih dari 1 bulan. Kondisi ini bisa hilang begitu saja dengan sendirinya tanpa diobati. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir perasaan tersebut dengan mengalihkan perasaan seperti jalan-jalan untuk sekedar mencari makanan kesukaan, menulis, berkunjung ke rumah kerabat, sharing dengan teman atau keluarga, melakukan hobby atau pun sekedar berbelanja  ebutuhan juga bisa ibu lakukan. Melakuakn hobby atau hal yang kita sukai dapat mengalihkan fokus perasaan sedih dan dapat membantu memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik.

Baby blues adalah kondisi yang normal terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 14 hari.Namun jika diikuti tanda yang lain dan lebih dari 2 minggu dapat berkonsultasi dengan psikolog ataupun psikiater.

Karena pikiran ibu yang sehat dan bahagialah yang dibutuhan oleh si Bayi. Dengan perasaan dan mood yang baik membuat pikiran tenang, bahagia dan menjalani hari-hari penuh dengan sukacita sehingga bisa membuat ASI lancar dan bayi pun juga ikut bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline