Lihat ke Halaman Asli

Setiawati Fadhilah Z

Apoteker/Sekarang juga dosen di salah satu PTN di Sul-Teng tapi belum ber-NIDN. Insya ALLAH segera

LDR itu berat, km gk akn kuat. Biar aku saja! Diland suami

Diperbarui: 16 September 2023   03:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: TribunNews

Kalau dipikir-pikir menjadi pasangan LDR itu dianugerahi rasa sabar yang besar, besar sekali. Mau ketemu saja harus dibayar dengan waktu, lagi kangen hanya bisa lewat alat komunikasi, syukur-syukur ada jaringan (maklum pasangan pelayaran), ada rasa khawatir ini dan itu harus dikubur dalam-dalam. Jadi harus diapresiasi jika ada hubungan langgeng yang dijalani dengan LDR.Banyaaaaak banget suka duka selama menjadi pasangan LDR. Mulai drama-drama butuh teman cerita, butuh teman jalan, butuh tempat bersandar, butuh healing bareng, butuh didengarkan, butuh ditemani, butuh peluk dan deeptalk dan eye contact.Tapi satu kata yaitu "Jarak" membuatku tersadar dan  kepalaku segera merilis yang namanya sabar.
Punya pasangan LDR tidak cukup jika dibilang sudah biasa. Karena rasanya bukan sudah biasa tapi lebih ke menerima takdir dan menyadari ini adalah pilihan kedua pasangan LDR.
Tidak ada tips dan trik agar hubungan langgeng.
Mungkin kata yang cukup menyakinkan dan bisa membantu pasangan Ldr adalah jaga komunikasi sebaik mungkin, tetap saling terbuka dan saling jaga, yang paling utama yaitu tetap harus terkoneksi secara emosional. Bagiku terkoneksi secara emosional lah yang menjadi indikator suatu hubungan tetap terkoneksi dan menyelamatkan ibadah terpanjang ini.

Teruntuk cintaku yang jauh di sana, tenanglah aku di sini sehat, baik-baik saja tak perlu khawatir karena aku tetap menjalani hari-hari yang penuh kesibukkan dan warna-warni hidup ini. Love u

Teruntuk cintaku disana, tak ingin lagi kukhawatir tentang rasa dan tanggung jawabmu. Aku tenang denganmu dan jarak ini. Semoga selalu dalam lindungan ALLAH. Kupercaya dirimu org yang pandai menjaga hatimu untuk diriku meskipun sedang tak bersama. Karena ini ada realita cinta kita, aku dan dirimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline