Lihat ke Halaman Asli

Setiawati Fadhilah Z

Apoteker/Sekarang juga dosen di salah satu PTN di Sul-Teng tapi belum ber-NIDN. Insya ALLAH segera

Bahayanya Perokok Pasif

Diperbarui: 1 April 2023   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Merokok adalah masalah kesehatan dunia sebagai faktor risiko banyaknya munclnya berbagai gangguan medis. Setelah Cina dan India Indonesia berada peringkat ketiga negara dengan jumlah peroko terbesar. Pada tahun 2013 Indonesia yang merokok 33% dari jumlah penduduk Indonesia secara keseluharan. Perokok aktif di Indonesia mecapai 67,4% laki-laki, 4,5% perempuan.

Konsumsi rokok diperkirakan dapat menyebabkan penyakit kanker paru-paru 71%, penyakit pernafasan kronis 42% dan hampir 10% penyakit kardiovaskular. Hampir 6.000.000 orang meninggal akibat penggunaan tembakau setiap tahun, baik perokok aktif maupun perokok pasif, berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa kematian akibat rokok merupakan 10% dari semua kematiaan didunia.  Adapun beberapa penyakit yang timbul seperti jantung iskemik sebanyak 379.000 kasus, infeksi saluran pernapasan bawah sebanyak 165.000 kasus, dan asma sebanyak 36.900 kasus akibat paparan rokok atau sebagai perokok pasif.

Dampak negatif dari paparan rokok yang dapat menyebabkan kematian adalah asma, yang mana asma memiliki gejala batuk dan sesak nafas di dada akibat penyumbatan sauran pernapasan.

Saat rokok dibakar maka terbentuklah senyawa kimia sebagai polutan udara berupa asap rokok, lalu asap rokok tersebut akan dihisap ke dalam paru oleh perokok atau perokok aktif adapun perokok pasif adalah orang yang tidak meorkok tetapi terpaksa menghisap asap rokok dari lingkungannga. Asap sisa rokok tidak begitu saja menguap ke udara namun ada residu nikotin yang menempel pada barang-barang seperti baju, dinding, kursi dan lain sebagainya. Residu nikotin tersebut tidak akan hilang dalam waktu singkat sehingga dapat terhirup oleh orang ain meskipun perokok aktif sudah meninggalkan tempat.

Kandungan dalam sebatang rokok diantaranya seperti nikotin yang merupakan zat berbahaya yang mengakibatkan kecanduan (adiksi), tar yang merupakan zat penyebab kanker atau karsinogenik dan berbagai penyakit lainnya. Karbon monoksida yang merupaka salah satu gas yang beracun menurunkan kadar oksigen dala darah, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan timbulnya penyakit berbahaya.

Upaya pendekatan untuk pengendalian paparan asap rokok lingkungan telah dilakukan pemerintah melalui peraturan, kebijakan harga, meningkatkan oajak tembakau, edukasi, meminimalkan iklan dan sponsorship rokok. Namun demikian jumlah perokok aktif masih tinggi dan meningkat. Hal ini akan berisiko terhadap kesehatan individu dan juga masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline