Lihat ke Halaman Asli

babak baru, wakil rakyat baru..

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kini, pemilu tidak lepas dari yang namanya politik uang, dimana para caleg mengeluarkan banyak uang untuk menarik simpati masyarakat awam supaya dapat memilih caleg tersebut. Politik uang seolah-olah telah melekat ketika menjelang pemilu. Berbagai cara yang dilakukan caleg untuk mendapatkan suara rakyat. Berbagai partai politik ketika kampanye saling menjagokan partainya sendiri, bahwa partainya yang terbaik dan pantas untuk dipilih pantas untuk dijadikan wakil rakyat. Bahkan ketika kampanyepun tak heran apabila sering terjadi tawuran antar pendukung partai politik, yang sangat sering terjadi bahkan menimbulkan keresahan, menganggu masyarakat.

Lalu apa yang harus kita lakukan dengan keadaan seperti ini? Ketika kita harus memilih wakil rakyat yang kelak mewakili kita. Pemimpin seperti apa yang harus menjadi wakil kita?. Ketika diluar, untuk mendapatkan suara rakyat tak heran ditemukan partai politik menjatuhkan partai politik lain. Apa kita akan memilihnya? Atau kita memilih berdasarkan latar belakang, sepak terjang parti itu? Sebagai pemilih pemula pun, saya mengalami kebingungan. Mana yang akan saya pilih untuk mewakili rakyat ini kelak, pemimpin seperti apa, wakil yang seperti apa?. Hal itu masih menjadi bayang-bayang yang tak pernah habis, bahkan menjelang beberapa hari lagi, 9 April.

Apakah kelak, caleg yang telah di pilih dapat menjalankan tugas dan wewenangnya? Ataukah mereka akan menjadi virus baru yang menimbulkan penyakit baru pada Negara ini yang tak bersalah.

Mari kita lihat babak baru dengan wakil rakyat baru..

Yogyakarta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline