Lihat ke Halaman Asli

Ketika Mental Diuji, Apa yang Dilakukan?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak beberapa waktu lalu kita telah menggunakan hak pilih kita untuk menetukan anggota legislatif untuk periode selanjutnya. Tak jarang ditemukan banyak calon legislatif yang menyumbangkan dana dengan maksud mendapatkan perolehan suara ketika pemilu. Berbagai macam cara dilakukan oleh caleg demi suara yang tinggi. Namun ketika, hasil perolehan suara telah diketahui tak banyak dari mereka yang mengalami depresi akibat kekalahan yang diterimanya. Disinilah, peran psikiater mulai dibutuhkan. Walaupun jauh sebelum pemilihan legislatif dilakukan telah ada beberapa rumah sakit jiwa yang telah menyiapkan psikiater untuk menamgani caleg yang mengalami kegagalan.

Psikiater sendiri adalah dokter spesialistik yang memiliki spesialisasi dalam diagnosis dan penanganan gangguan emosional. Psikiater tidak hanya menangani masalah gangguan jiwa berat, tetapi juga ringan. Penanganan psikiatri di seluruh dunia, ungkap Dadang, dilakukan dengan empat cara yang disingkat BPSS, yaitu Biologic (obat-obatan), Psychologic (konsultasi), social (penanganan sosial), dan spiritual (agama). Gelar yang didapatkan untuk bisa membuka praktik psikiater adalah SpKJ. (http://id.wikipedia.org/wiki/Psikiater)

Ketika psikiater itu dibutuhkan untuk menangani caleg-caleg tersebut harapannya  si caleg itu bisa mendapatkan kondisi mentalnya yang normal kembali seperti halnya ketika dia tidak mengalami gangguan depresi. Berbagai macam hal yang menjadi pengaruh bahwa si caleg mengalami gannguan depresi tersebut diantaranya karena uang yang telah dikeluarkannya untuk mendapatkan suara tidak ada hasilnya seperti kita ketahui sekarang banyak caleg yang mengalami kegagalan meminta kembali uang yang telah disumbangkannya bukan?. Kemudian ketidakmampuan caleg untuk membayar hutang yang telah dia pinjam, hal ini bisa saja terjadi dengan adanya dugaan ketika caleg mengeluarkan biaya untuk kampanyenya dia banyak meminjam uang kepada sejumlah orang. Dan ini yang paling perlu diperhatikan, adalah ketidakmampuan mental si caleg untuk menerima kekalahan. Apabila dia telah mengeluarkan uang banyak, dan gagal menjadi anggota legislatif dia tidak akan mengalami depresi. Berbeda dengan caleg yang mungkin mengejar posisi jabatan kekuasaan , ketika dia kalah dia akan mengalami depresi.

Adakalanya, ketika seseorang akan memutuskan untuk menjadi anggota legislatif, dia harus memiliki integritas, kejujuran, bertanggungjwab, dan mampu mengesampingkan urusan pribadinya demi kepentingan rakyatnya yang telah memilihnya. Selain itu diperlukan suatu pembekalan bagi mereka supaya mereka siap menerima resiko apabila mereka telah gagal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline