Lihat ke Halaman Asli

_setwet14_

Mahasiswa

Anggana Bale

Diperbarui: 6 Juni 2024   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rumahku adalah diriku sendiri,
Di dalam dinding-dinding batinku,
Tempat kenangan berdiri,
Dan mimpi-mimpi terlukis halus dalam warna biru.

Pintu-pintu hatiku terbuka,
Mengundang setiap perasaan masuk,
Duka, gembira, harapan,
Semua menetap, saling berpelukan dalam peluk.

Jendela jiwaku lebar terbuka,
Mengintip dunia, menyerap cahaya,
Menyaring sinar matahari,
Dan malam yang membisikkan rahasia.

Setiap sudut di dalam diriku,
Punya cerita, punya memori,
Lorong-lorong sepi, lorong-lorong riuh,
Menggema langkah-langkah masa lalu, tak pernah mati.

Atap kepalaku melindungi,
Menyelimuti pikiran dengan tenang,
Menerima hujan masalah,
Dan badai kebimbangan, dengan teguh berdiri, tak goyah.

Lantai hati yang kukuh,
Tempat kakiku berpijak, setiap langkah,
Menyusun jejak kehidupan,
Dalam riak-riak keberanian, mengatasi segala lelah.

Di kamar-kamar batinku,
Ada ruang untuk cinta, ruang untuk luka,
Setiap pintu terbuka, tanpa kunci,
Karena setiap pengalaman adalah guru, bukan sekadar tamu.

Rumahku adalah diriku sendiri,
Di dalamnya aku tumbuh, aku berlindung,
Merajut hari-hari dalam tenang,
Menjadi tempat pulang, di mana pun aku melangkah, aku selalu kembali.

Dan setiap retak dalam tembok batinku,
Adalah tanda perjuangan yang abadi,
Menguatkan fondasi jiwa,
Dalam perjalanan tak bertepi, menuju hakikat diri sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline