Lihat ke Halaman Asli

_setwet14_

Mahasiswa

Bulan Kasih Sayang Katanya?!

Diperbarui: 6 Juni 2024   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Februari, bulan kasih sayang, katanya,
Namun di bawah langit kelabu,
Tuhan menghapus jejak kasih,
Meninggalkan luka di hati yang rapuh.

Cinta bersemi dalam musim dingin,
Harapan menyala dalam dingin malam,
Namun tiba-tiba, angin berhembus keras,
Mengambil cinta yang pernah kami genggam.

Mawar merah layu di atas nisan,
Air mata jatuh, seiring bisikan doa,
Oh Februari, kenapa kau membawa duka,
Saat kami menanti hangatnya cinta?

Hati yang dulu penuh rasa,
Kini kosong, sunyi, dan terluka,
Kenangan manis tergantikan tangis,
Di bulan yang seharusnya penuh cinta.

Februari, kau hadir dengan janji,
Namun pergi dengan mengambil mimpi,
Menyisakan derita dan sepi,
Mengajari kami arti kehilangan yang abadi.

Dalam tiap detik, kuingat senyumnya,
Dalam tiap menit, kuingat sentuhannya,
Tuhan, kembalikan kasih itu,
Atau ajari kami berdamai dengan waktu.

Februari, bulan kasih sayang, katanya,
Namun bagiku, bulan ini adalah pelajaran,
Tentang cinta yang fana,
Dan betapa berharga setiap detik kebersamaan.

Februari, kami meratap di bawah bintang,
Namun dalam hati, tetap berharap,
Bahwa suatu hari, di dunia lain,
Kami akan merasakan kasih sayang yang tak terenggut lagi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline