Lihat ke Halaman Asli

Dian Setiawan

Mahasiswa

Mahasiswa PPG BK UAD Berikan Layanan Bimbingan Bermakna dan Menggembirakan Melalui ART Therapy

Diperbarui: 28 September 2024   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bimbingan Kelompok (dokpri) 

Yogyakarta, [15 Agustus 2024] -- Dian Setiawan, mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bidang Bimbingan dan Konseling dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil melaksanakan layanan bimbingan kelompok yang inovatif di SMK Negeri 2 Yogyakarta. Dengan memanfaatkan art therapy atau terapi seni, Dian berhasil membantu empat siswa dalam meregulasi emosi mereka.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama 2 x 2 jam pelajaran, Dian mengajak para siswa untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui kegiatan menggambar. Dengan bebas, siswa dapat menuangkan segala emosi yang sedang mereka rasakan ke dalam kertas. Melalui proses kreatif ini, diharapkan siswa dapat lebih memahami diri sendiri dan menemukan cara yang sehat untuk mengelola emosi.

Menggambar sebagai Jendela Jiwa

"Menggambar itu seperti menulis diary, tapi dengan gambar," ujar Dian saat menjelaskan metode yang ia gunakan. "Melalui gambar, siswa dapat mengungkapkan perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Misalnya, jika ada siswa yang merasa marah, ia bisa menggambar gunung berapi yang sedang meletus. Atau jika ada siswa yang merasa sedih, ia bisa menggambar hujan yang deras."

Proses Pembuatan Karya (dokpri) 

Hasil Karya Siswa

"Salah satu karya siswa yang menarik perhatian saya adalah sebuah pemandangan yang tampak cerah dan ceria. Namun, jika diamati lebih seksama, terdapat beberapa objek yang memiliki warna yang bertolak belakang" ujar Dian. Kontras warna ini seolah-olah mencerminkan perasaan siswa yang sedang bergembira namun di sisi lain juga merasa ada sesuatu yang tidak beres. 

Gambar 1 CH (dokpri) 

Gambar 2 CH (dokpri) 

Pada gambar kedua, siswa menggambar dua adegan yang hampir identik: sebuah keluarga yang sedang berkumpul di depan rumah. Gambar ini seakan-olah menjadi cerminan dari kondisi siswa saat ini yang terpisah dari keluarganya dan memulai semuanya pada keluarga yang lain. Melalui proses art therapy, siswa ini tidak hanya berhasil mengungkapkan perasaan terdalamnya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk memproses emosi yang kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa art therapy dapat menjadi alat yang efektif dalam membantu anak-anak mengatasi tantangan emosional yang sedang dihadapinya. 

Adapun hasil karya siswa yang lain, menampakkan gambar yang sederhana ternyata dibalik itu menyimpan sebuah pengalaman yang pahit. Di balik coretan sederhana sebuah gambar, tersembunyi kisah perjuangan seorang siswa yang menginspirasi. Karya seninya, yang tampak begitu polos, ternyata menyimpan makna mendalam tentang ketegaran jiwa. Dalam coretannya, ia menggambarkan kondisi dirinya pasca mengalami kecelakaan. Kecelakaan yang awalnya terlihat sepele itu, nyatanya telah merenggut begitu banyak dari dirinya. Mimpi menjadi seorang tentara yang dulu membara kini terasa begitu jauh, digantikan oleh rasa putus asa dan marah. Cedera fisik yang dialaminya bukan hanya sekadar luka luar, melainkan juga luka batin yang dalam. Ia merasa kehilangan arah dan tujuan hidupnya.

Gambar MF (dokpri) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline