Lihat ke Halaman Asli

Setiawan Widiyoko

Pemasaran dan Humas Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Kementerian Keuangan Lakukan Pemutusan Sistem Koneksi ke BSI

Diperbarui: 13 Mei 2023   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak Senin, 8  Mei 2023 Layanan Bank Syariah Indonesia ( BSI) mengalami gangguan, hingga Jum'at 12 Mei 2023 layanan perbankan milik BUMN tersebut masih belum dapat memproses transaksi.

Jagad mayantarapun ramai lantaran Nasabah mulai panik, ketakutan jikalau dana yang ada di nomor rekening lenyap. Menteri BUMN Erick Tohir menyampaikan bahwa permasalahan Layanan BSI Eror dikarenakan ada serangan Siber. Informasi tersebut menambah ketakutan para nasabah. Sejak tahun 2021 Penulis Menjadi Nasabah BSI kini dihantuai kecemasan, was was, ketakutan dan mulai berkurang rasa kepercayaan Layanan BSI.

Kementriaan keuangan Republik Indonesia Direktorat jenderal perbendaharaan Jawa Tengah bahkan melakukan penghentian sementara Bank Operasional BSI ke pengguna satuan anggaran kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara melalui surat per 12 Mei 2023. Adapun isi dari surat tersebut terkait dengan pencegahan dampak yang lebih luat terkait keamanan terhadap system informasi kementrian keuangan. Pemutusan sementara koneksi tersebut berdampak pada berhentinya pengiriman file XML dan dokumen elektronik lainnya secara otomatis. Guna terjadi resiko terjadinya fraud atau kesalahan pembayaran ditektorat telah menonaktifkan sementara paygroup bank operasional BSI.

Provokator Rush Money                                   

Ajakan melakukan Rush Money pada BSI jika benar itu terjadi maka Bank akan kekurangan Uang tunai sehigga bank tidak akan dapat menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan operasionalnya dan akhirnya mengalami kebangrutan. Bagi Nasabah lain yang memiliki simpanan Deposito akan rugi karena menarik dana sebelum jatuh tempo sehingga nilainya turun.

Membahayakan Perekonomian

Rush Money membayakan perekonomian, mebahayakan pelaku usaha dan ekonomi karena akan terjadi kemandekan layanan jasa,perputaran uang tidak lagi terkontrol dan bisnis layanan perbankan tidak lagi berjalan. Paling membahayakan lagi adalah Provokator pada dunia mayantara yang mengajak masyarakat untuk melakukan Rush Money. Kita harus cerdas dan mempertimbangkan dengan matang menyetuji gerakan Rush Money atau tetap bertahan hingga layanan Bank Kembali Normal. Bisa jadi Provokator tersebut tak lain adalah bank Kompetitor atau jasa layanan perbankan lain yang mengingkan kehancuran dan kebangrutan BSI.

Bank-bank di Amerika Serikat seperti Pacwest Bank, SVB, Signathur Bank  berbasis di California dekat dekat ini mengalami kebangrutan lantaran para Deposan menarik besar-besaran dana mereka, sehingga Bank kekurangan uang tunai. Penarikan besar besaran itu lantaran Deposan mulai ketakutan jika dana di Bank akan hilang, lantaran  adanya krisis Industri Perbankan di Amerika Serikat.

Tentunya kita semua berharap Bank Syariah Indonesia segera pulih dan dapat melakukan operasional keuangan kembali.

Semarang, 12 Mei 2023

Salam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline