Hal yang paling menakjubkan dan menantang tiap hari dengan media sosial adalah ia berubah setiap saat. Perlu kita ketahui bersama untuk sukses dalam pemasaran di era digital atau 5.0 menurut Philip Kotler adalah kecenderungan akan berbasis digital. Kebangkitan pemasaran media sosial dan pemasaran mesin pencari serta pertumbuhan eksponensial loka pasar telah memperkenalkan pemasar pada manfaat digitalisasi.
Lantas dengan digitalisasi yang tumbuh dengan cepat, pemasaran di tuntut untuk bersahabat dan dekat dengan media sosial maka muncul istilah metode SHARE ( Story, How, Audience, Reach , Excellence). Maka pertanyaan yang muncul adalah seberapa hebatkah metode tersebut berhasil digunakan.
1. STORY
Menggunakan Story Brand di media sosial untuk membuka celah story, lalu ajak pengikut kita untuk aktif terlibat didalam konten yang telah kita buat karena konten adalah ratu.
Media sosial tidak melulu pada penjualan langsung, ada kalanya follower dilibatkan untuk sama sama melakukan tindakan apa yang menjadi tujuan kita. Konten yang kita buat bisa dalam bentuk artikel, kutipan, statistik, testimoni, ajakan-ajakan untuk bertindak, gambar yang inspiratif, swafoto, video dan sebagainya
2. HOW
Bagaimanakah kiriman postingan konten maka sangat diperlukan untuk menentukan prioritas platform media sosial termasuk menentukan seberapa banyak akun yang dibutuhkan setiap platform, ingatlah bahwa semakin sedikit akun yang kita punya akan semakin baik, contohnya akun official yang kita punya akan menambah trust masyarakat pada brand kita.
Lantas selanjutnya perlu dipertimbangkan siapa yang akan mengirim postingan, kapan waktunya, pada jam berapa, hari apa semuanya perlu ada pertimbangan.
3. AUIDENCE
Perlu dingat bahwa konsumen adalah pahlawan kita, mereka menjadi pengikut platform media sosial brand kita, maka kedekatan dan focus pada mereka menjadi sangat penting. Buatlah pengikut konsumen kita menjadi empati (orang lain kita ajak untuk memahami apa yang kita inginkan) rumusnya adalah: