Lihat ke Halaman Asli

Setia Ningsih

Mahasiswi FISIP UHAMKA

Cerita di Balik Keindahan Objek Wisata Guci

Diperbarui: 13 Juli 2022   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pemandian Air Panas Guci (Sumber: tegalkab.go)

Kota tegal merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Tengah,Indonesia.Kota Tegal ini terletak di bagian barat laut Provinsi Jawa Tengah Indonesia yang memiliki luas 878,79 km2..Nama Tegal berasal dari nama Tetegal, tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian. Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500--an.Kabupaten Tegal berdiri pada tanggal 18 Mei 1601. 

Cikal bakal berdirinya Kabupaten Tegal tidak dapat dipisahkan dari sosok ketokohan Ki Gede Sebayu.Kota tegal juga merupakan sebuah kabupaten yang sangat Padat penduduknya,Namun disamping itu Kota Tegal juga memiliki berbagai macam keindahan Alam yang memukau,salah satunya Objek wisata air panas guci,warga dikota Tegal dan sekitarnya mungkin sangat tidak asing dengan wisata ini karena wisata ini merupakan wisata yang cukup terkenal sejak dahulu,jika bisa disebut wisata ini mungkin saja menjadi destinasi utama ketika ingin berlibur dengan keluarga.

Sejarah objek wisata guci juga sering sekali dikaitkan dengan kisah Raden Aryo Wiryo, Beliau ini Merupakan Seorang Bangsawan dari Keraton Demak Bintaro yang diutus oleh kerton Mataram untuk berangkat ke Ceribon.Asal usul Guci berawal dari adanya konflik perang saudara dan perebutan tahta antara sesama saudara keraton demak bintoro.kemudian raden aryo memutuskan untuk meninggalkan keraton dengan mengajak seorang istrinya yang bernama Nyai Tumbu.

Setelah beberapa tahun kemudian Raden Aryo Wiryo ini pernah mengabdi di keraton mataram pada jaman kejayaan Sultan Agung Hanyorokusumo.kemudian ia ditugaskan oleh Sultan Agung untuk berangkat ke ceribon ,dan kemudian ia mengembara sampai ke bagian utara di lereng Gunung slamet dan menetap didaerah itu. Setelah itu ia membuka lahan perkampungan ditempat itu dan kampung itu diberi nama kampung keputihan yang artinya daerah yang masih asli tak terjama peradaban agama selain agama islam.

Suatu ketika kempung keputihan tersebut didatangi oleh pengembara dari pesantren Gunung Jati yang bernama Kyai Elang Sutajaya yang merupakan santri dari Syekh Syarif Hidayatullah yang lebih dikenal Sunan Gunung jati dan bermaksud untuk menyebarkan agama islam.lalu kemudian Raden Aryo Wiryo dan para pengikutnya berkenan untuk mendalami ajaran agama islam,namun pada saat itu kampung tersebut mendapat musibah yaitu wabah pageblug seperti tanah longsor,penyakit gatal-gatal. Sehingga Kyai Elang Sutajaya mengajak Raden Aryo dan warga didaerah tersebut untuk berdoa kepada Allah SWT.

Do'a tersebut dilakukan dengan menyembelih kambing kendit dan menyajikan hasil bumi ,ritual ini dimaksud untuk memberikan rejeki yang akan disedekahkan kepada para fakir miskin.

Ritual ini juga dilakukan pada bulan syuro atau bulan mukharon,kegiatan tersebut di isi dengamn berdoa dengan tasyakuran tahlilan dan manaqib,kanjeng sunan gunungjati kala itu berkenan hadir secara Ghoib dan memberikan sebuah Guci sakti. Dimana guci sakti tersebut sudah diisi dengan do'a kanjeng sunan agar penduduk kampung keputihan yang terjangkit wabah segera meminum air guci tersebut dan dipercikan air guci dibagian pojok-pojok daerah kampung tersebut agar dijauhkan dari bencana alam.

Setelah terjadi peristiwa tersebut Objek Wisata Guci semakin banyak para pengunjung yang datang karena dengan alasan ingin mandi atau berendam di pemandian air panas yang alami,itulah alasan mengapa wisata ini ramai dikunjungi pengunjung setiap harinya,memiliki beberapa mata jenis sumber air panas,namun yang cukup terkenal adalah pemandian air panas pancuran 13 dan 5. pemandian ini menjadi ikon ketika mengunjungi Guci. Tidak hanya  sekedar berwisata atau mandi dipemandian air panas,banyak dari para pengunjungyang meyakini bahwa mata air yang berada di pancuran 13 ini memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit contohnya seperti gatal-gatal.

Sejarah tercetus mengapa dinamakan pancuran 13 karena dahulunya terdapat sebuah Gua yang memiliki mata air panas yang berjumlah 13,maka d tercetuslah nama pancuran 13 yang bertahan sampai saat ini. Pancuran 13 ini dibangun sekitar tahun 1975 atau sekitar 1976.Selain berendam di pemandian pancuran 13 pengunjung juga dapat berendam di sungai yang mengalir di tengah wisata itu. Sumber air panas yang mengalir juga memiliki kandungan yang sama dengan pancuran 13 karena sumbernya masih sama.

Disamping memiliki pemandian pancuran 13,objek ini juga konon nama guci berasal dari zaman Walisongo. Untuk menyebarkan agama islam di Jawa Tengah bagian Barat,khususnya di daerah sekitar Tegal,diutuslah seorang wali. Wali tersebut kemudian dibekali air yang ditempatkan didalam sebuah Guci atau Poci.yang dimana masyarakat yang percaya bahwa air guci tersebut bisa berkhasiat sehingga masyarakat atau warga berbondong-bondong untuk meminta air tersebut kepada sang Wali. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline