Lihat ke Halaman Asli

Setiyo Bardono

TERVERIFIKASI

Staf Kurang Ahli

Selimut Pandan

Diperbarui: 30 November 2022   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menu Nasi Matah Ayam Pandan (Foto Setiyo)

Dipetik dari rumpunnya, daun pandan tak pernah menyimpan dendam. Ia memilih menebarkan wangi, agar terjaga cita rasa hingga sekujur nadi.

Dipisahkan dari induknya, daun pandan tak pernah memendam amarah. Ia rela menjadi selimut yang menghangatkan gigil hingga nyala api perlahan mematangkan mimpi.

Meski mengering tubuhnya, daun pandan tak pernah merasa geram. Ia setia menemanimu meracik bumbu mengolah rasa hingga sepiring harapan lezat tersaji.

Meski disisihkan raganya, daun pandan tak pernah gelisah. Ia pasrah menjalani lembaran kisah hingga serpihan kata menjelma puisi.

Manggarai, 28 November 2022

Puisi ini terinspirasi setelah mencicipi kelezatan Nasi Matah Ayam Pandan di Resto Matah Bete dekat Stasiun Manggarai.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline