Dua puisi karya saya bertema popok bayi/pampers untuk memperingati Hari Anak Sedunia.
PAMPERS
Engkau rela melindungi buah hati,
menampung kotoran dan air seni.
Sekali berarti sesudah itu mati.
Engkau bekerja meneladani kelembutan
Serupa sepasang tangan ibu menadah,
segala kotoran, rupa-rupa muntah.
Engkau juga saksi tumbuh kembang bayi.
Ukuran lingkar pinggangmu cepat berubah
seiring perjalanan usia yang terus bertambah.
Sewaktu kecil aku belum mengenalmu,
Ibu melindungiku dengan popok kain
berbalut kesabaran berlapis-lapis
tak akan terkikis terkena siraman pipis.
Kehadiranmu menawarkan solusi lebih praktis,
daya serap tinggi menjaga gerak buah hati yang dinamis.
Sayang, kelembutanmu harus ditebus dengan harga mahal,
tak seperti sentuhan lembut ibu yang tak berharap imbal.
Depok, 25 Mei 2017
---------------------------------------------
SALAH UKURAN
"Ayah memang kurang perhatian,
beli pampers saja salah ukuran,"
keluh istri saat memeriksa barang belanjaan.