Lihat ke Halaman Asli

Setiyo Bardono

TERVERIFIKASI

Staf Kurang Ahli

Bernilai Jual Tinggi, Siswa MTs Negeri 1 Kota Malang Ciptakan Purwarupa Pintar Budidaya Mikroalga

Diperbarui: 12 November 2022   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Izzat Adnan Kamal dan Muhammad Lingga Padantya Junaedi disamping Purwarupa Pintar Budidaya Mikroalga (Foto Setiyo)

Tumbuhan air berwarna hijau di dalam cawan kaca itu awalnya saya kira lumut. Setelah berbincang dengan Muhammad Izzat Adnan Kamal dari MTs Negeri 1 Kota Malang, ternyata tumbuhan itu adalah mikroalga.

Mikroalga merupakan mikroorganisme bersel tunggal yang memiliki pigmen dan dapat melakukan fotosintesis untuk memproduksi makanan dan oksigen. Meskipun berukuran kecil, mikroalga banyak dimanfaatkan untuk industri pangan, suplemen, farmasi, kosmetik hingga bioenergi.

Izzat mengungkapkan bahwa market mikroalga cukup tinggi. Berdasarkan Allied Market Research tahun 2021, pasar mikroalga global mencapai $977,3 juta pada tahun 2020 dan diperkirakan terus naik mencapai $1.481,1 juta pada 2028.

Hal itulah yang mendorong Izzat dan temannya Muhammad Lingga Padantya Junaedi untuk mengembangkan purwarupa pintar untuk budidaya mikroalga di lahan sempit. Inovasi ini mengantarkan keduanya menjadi finalis National Young Inventors Award (NYIA) 2022 yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Bersama finalis NYIA 2022 lainnya, purwarupa budidaya mikroalga karya Izzat dan Lingga dipamerkan di Indonesia Research & Innovation Expo 2022 (InaRI Expo 2022) yang digelar BRIN di Gedung ICC, Cibinong Science Center, Jawa Barat pada 27-30 Oktober 2022.

Izzat mengungkapkan purwarupa budidaya mikroalga tersebut bisa bekerja otomatis, minim pengawasan, portable, dan harga yang relatif terjangkau.

"Alat ini berpotensi bagi masyarakat perkotaan yang ingin menambah penghasilan tambahan, tetapi memliki mobilitas tinggi sehingga sibuk," kata Izzat saat saya berkesempatan mengunjungi InaRI Expo 2022 pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Purwarupa ini terdiri dari tangki kultur tempat budidaya mikroalga, unit kontrol dan tiga tangki yang masing-masing berisi larutan asam, nutrisi mikroalga, dan larutan basa. Cara kerjanya, misalnya saat kondisi kultur terlalu basah, maka alat kontrol akan bekerja menurunkannya memakai larutan asam yang ada dalam tangki.

"Kami membuat alat ini otomatis dan dilengkapi sensor PH, TDS, sensor LDR. Misalnya nutrisi pada kultur mikroalga kurang secara otomatis nutrisi dari tangki akan dipompa untuk turun ke tangki kultur," jelas Izzat yang saat ini duduk di kelas delapan.

Izzat tertarik mengembangkan budidaya mikroalga saat di kelas delapan ada pelajaran tentang tunggal dan sel ganda. "Kami berpikir, salah satu makhluk hidup bersel tunggal itu mikroalga yang memiliki banyak manfaat dan nilai jualnya cukup tinggi," tuturnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline