Lihat ke Halaman Asli

Setiyo Bardono

TERVERIFIKASI

Staf Kurang Ahli

Helijek

Diperbarui: 13 Juni 2017   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi helicopter (www.clipartpanda.com)

Tiba di stasiun Gondangdia, Paijo mendapat kabar kalau jalan raya sedang macet parah. Ia pun membuka aplikasi HeliJek di telepon genggam. Paijo harus segera menghadiri rapat penting di Halah Tower.

Setelah mengisi lokasi penjemputan dan tempat tujuan, jempolnya menekan ikon "Book". Tak lama ada driver yang menyetujui. Namanya tertera Iyan Imutz, lengkap dengan nomer plat dan jenis Helikopter.

Info di layar menyebut Heli akan datang 5 menit lagi. Wah cepat sekali, mungkin heli ini habis nurunin penumpang atau ngetem di atas awan.

Paijo bergegas melangkah. Di depan stasiun ia membaca spanduk: Penumpang Helijek Nunggu di Lapangan Dekat Kantor RW. Sebenarnya operator HeliJek mau membangun Helipad di atas stasiun Gondangdia. Namun rencana itu mendapat penolakan keras dari driver Heli Pangkalan eh Ojek Pangkalan.

Untung lokasi lapangan tak jauh dari stasiun. Namun Paijo terkejut melihat banyak orang sedang mendirikan tenda. "Besok ada acara bazzar murah, bakti sosial dan santunan anak yatim pak," kata seorang warga. Waduh terus naik heli di mana?

Tiba-tiba terdengar suara menderu-deru. Paijo menatap langit sambil melambai-lambaikan tangan, memberi kode pada pengemudi. Heli sudah mendekat. Heli nampak berputar-putar, mungkin mencari lokasi pendaratan. Tak lama kemudian heli terdiam.

Telepon genggamnya bergetar. "Pak Paijo, heli tidak bisa mendarat. Sebentar lagi saya lempar tali ke bawah. Bapak naik pakai tali saja." Belum sempat mengiyakan, seutas tali meluncur dari atas. Hadeuh.

Singkat kata, dengan penuh perjuangan Paijo berhasil naik helijek. Wus... wus... tak sampai 10 menit Paijo turun di atap Halah Tower. Ia membayar ongkos lima ratus ribu rupiah ditambah tips rong ewu limangatus atau dua ribu lima ratus.

Ia bergegas menuju pintu akses masuk gedung. Rapat sebentar lagi akan dimulai. E lhadalah pintunya kok terkunci. Paijo mendadak lemas. Matahari semakin terik.

Commuterline, 13/6/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline