Lihat ke Halaman Asli

Setiyo Bardono

TERVERIFIKASI

Staf Kurang Ahli

Kunti Similikiti

Diperbarui: 20 Mei 2016   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anak perawan malam-malam gini masih nongkrong di dahan asem. Ini kan malam jumat kliwon. Sana main ke stasiun," kata Emak Kunti.
"Entar dulu Mak. Bedak Kunti habis. Ini lagi nunggu kurir olshop yang mau ngantar bedak Demplon pesenan Kunti."
"Pake bedak Emak aja. Entar kamu kemaleman."
"Ya udah Mak. Entar kalau kurirnya datang diterima ya Mak. Jangan lupa bayarin."
"Dasar anak jaman sekarang, bisanya pesen doang."
Setelah berdandan Kunti pamit sambil tak lupa cium tangan. Tubuh Kunti melayang dari atas pohon asem ke tanah.
"Mak, power bank Kunti ketinggalan. Tolong ambilin. Kalau nggak salah tadi Kunti sangkutin di dahan."
"Yang dibungkus kain kafan ini ya."
"Iya Mak. Cepat lemparin ke bawah."
--- oOo ---

Singkat kata biar tidak capek ngetiknya, Kunti sampai di stasiun Gondangdia. Kebetulan ada KRL jurusan Bogor yang mau merapat.
Kunti berdiri di belakang garis batas aman. Ketika pintu kereta terbuka, penumpang terlihat berjubel. Kunti mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kereta.
Namun tubuhnya terdorong ke kiri dan ke kanan oleh penumpang. "Mbak kalau nggak mau masuk minggir dong. Jangan halangi jalan!" hardik seorang penumpang.
Kunti menyingkir sambil garuk-garuk kepala. "Waduh! Penumpang kereta nggak ada takut-takutnya. Awas nanti."
Ketika ada KRL yang cukup longgar, Kunti pelan-pelan masuk. Rambutnya digerai menutupi mata. Kunti sengaja berdiri di tengah pintu. Saat pintu tertutup Kunti beraksi.
Kunti merentangkan kedua tangan dan tertawa keras. "Hiiii hiiii hiiii."
Penumpang kereta terkejut. Kunti tersenyum dan melangkah maju. Tiba-tiba ia merasa ada sesuatu menahan langkahnya. Namun Kunti memaksakan langkah.
"Preeeeepeeeeet!"
Kunti terkejut dan menoleh ke belakang. Rupanya baju putihnya sobek panjang gara-gara terjepit pintu kereta. Muka Kunti merah padam. Penumpang kereta terbengong-bengong.
Untung saja, kereta lekas merapat di Stasiun Cikini. Ketika pintu terbuka, Kunti langsung lari keluar dan meloncat ke rimbun pepohonan.
"Maaaaak, baju Kunti sobek."

--- oOo ---

Commuterline jurusan Bogor,19 Mei 2016
Salam Halah
Setiyo Bardono, yang lain belum tentu Setiyo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline