Lihat ke Halaman Asli

Setiyo Bardono

TERVERIFIKASI

Staf Kurang Ahli

24 Tahun JNE: Melayani dan Menjemput Senyuman

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"Aku ingin mengirimkan paket hati dan sepasang mata
agar bisa merasakan dan melihat perjuangan melintasi beragam cuaca.
Menjemput senyuman dan gurat bahagia."

Keberadaan perusahaan jasa ekspedisi yang mumpuni bagi "staf kurang ahli" seperti saya, sangatlah membantu. Apalagi jika lokasinya cuma "sepelemparan flashdisk." Kaki tak jadi gempor, betis tak bengkak sebesar talas Bogor.

Maklum, kantor tempat saya bekerja tidak mempekerjakan kurir secara khusus. Jadi urusan kirim surat, dokumen atau paket lainnya, mengandalkan jasa ekspedisi. Kebetulan ada JNE (Jalur Nugraha Ekakurir), salah satu perusahaan pengiriman terbesar di Indonesia yang membuka cabang di basement gedung di bilangan Jalan Thamrin, Jakarta.

Jadi kalau ada keperluan kirim-mengirim dokumen, dari kantor saya di lantai satu tinggal turun ke bawah. Datang ke JNE seperti menjenguk "Pacar lima langkah." JNE memang dekat, tinggal turun ke bawah. Tak perlu angkot, tak perlu ojek, naik taksi pun tak usah.

Selain faktor kedekatan lokasi, mengirim dokumen penting memakai jasa JNE tak membuat was-was dan dag dig dug der. Pilih paket reguler atau Yakin Esok Sampai (YES) tinggal disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam dunia bisnis yang bergerak cepat, urusan kurir tak boleh sekedar “biar lambat asal selamat”, tapi selayaknya “kiriman cepat, tiba dengan selamat.”

Dokumen seperti invoice dengan menyertakan Compact Disk (CD) pun tak kuatir pecah di perjalanan. Bayangkan kalau kiriman penting, tak utuh atau terlambat sampai ke alamat tujuan. Pasti kita, sebagai pengirim yang kena omelan. Perihbahasanya: Sudah kiriman tak utuh tertimpa omelan pula. Anak muda jaman sekarang pasti langsung pegang dada seraya bilang, "Sakitnya tuh di sini."

Karena sering mengadakan lomba berskala nasional, kantor kami kadang harus mengirim plakat dan piala ke luar daerah. Setelah dikemas rapi dan diberi pengaman agar tak terguncang-guncang, kami percayakan pada JNE untuk mengirimkannya. Dengan memberitahukan JNE Airwaybill Number, penerima bisa melacak posisi kiriman. Selama ini pengiriman plakat atau piala tak pernah ada masalah.

Sekarang, pasti plakat dan piala itu sudah dipajang di lemari-lemari, tanda kebanggaan bukti kemenangan. Bayangkan jika plakat atau piala itu tidak sampai dengan selamat alias cacat. Pasti si pemenang akan merasa kecewa, rasa bahagia jadi rusak seketika.

Alhamdulillah, hubungan kami dengan JNE selama ini baik-baik saja. Belum ada komplain dari penerima. Pengalaman JNE selama 24 tahun melayani pasti telah menempa etos kerja perusahaan menjadi semakin profesional. Perusahaan ini didirikan pada 26 November 1990 oleh Soeprapto Suparno dengan nama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir.

Seiring berkembangnya waktu, JNE mengalami perkembangan pesat. Pada November 2012, JNE tercatat memiliki 5565 karyawan dengan 288 unit kendaraan. Jika dalam rentang 24 tahun itu, rute semua kurir ketika wira-wiri mengantar paket dicatat, entah sudah berapa ribu kilometer jarak ditempuh. Mungkin beberapa kali memutari bumi atau jika dibentangkan ke atas sudah mencapai bulan.

Tapi yang jelas, sudah sekian ribu ketukan pintu bersambut senyum sumringah, karena kiriman yang ditunggu telah (bukan telat) tiba. Seperti nyanyian si cantik Tasya ketika masih imut, “paket telah tiba, paket telah tiba. Hore…. Hore….”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline