Lihat ke Halaman Asli

aji(bahroji) setiakarya

Founder Lumbung Kreatif, Bekerja di SultanComm

Sedikiti Kisah Membangun Industri Kreatif! (1)

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1410207105217415000

Saat berangkat haji 2009, atas biaya tphd saya bertemu salah seorang jamaah haji, seorang pengusaha tambang. Yang kemudian saya kenal dia adalah warga Serang yang namanya sudah saya kenal, H. Lukman. (Sampai sekarang saya belum pernah ketemu lagi). Entah kenapa dia mengajak diskusi dan menyuruh saya keluar kerja, dan berpikir untuk bisa mencoba membangun usaha sendiri.

Saat pulang ke tanah air, tempat saya bekerja ternyata tidak kondusif. Beberapa kawan dan tim kreatif keluar. Atas nama solideritas dan keinginan untuk kelola waktu sendiri saya keluar, padahal gajih saya saat itu lumayan. Persis awal januari 2010 saya keluar. Beberapa kawan mensupport, teman yang lain ada yang mengomel dan menyayangkan, begitulah.

Saat keluar dari tempat kerja, ternyata belum siap. Mungkin secara kompetensi dengan latarbelakang saya S1 jurnalistik,kemudian pernah bekerja di RADAR Banten, bersama kang. Maulana Wahid Fauzi (radar yunior) dan Abdul Malik Aditya Ramadhan Yuliawati Saripudin Ruben Hutasoit menjadi korlip dan produser di Bantentv, ditambah kemampuan saya dibidang produksi film, dan hasil belajar skenario di Komunitas Literasi Rumah Dunia dan beberapa komunitas lainnya seperti kampung kreatif Agres Setiawan bisa memudahkan saya mendapatkan clien. Ternyata tidak. Hidup terasa limbung. Orang yang baru di Phk pasti merasakan hal ini.

Bahkan Gong Smash pernah meminjami uang ke saya, 2jt rupiah bertahan hidup sambil cari sampingan. Sebagai bayarannya saya disarankan menjadi penulis pembantu. Nafas saya saat itu ternyata tidak panjang menggeluti skenario. saya kemudian memilih tawaran seorang sahabat yang saya kenal di mekkah orang Tangsel Veri Muhlis Arifuzzaman untuk menjadi tim inti dalam media campaigne pilkada. Saya menjadi tim inti sebagai penyebar informasi.

Ah,, ternyata politik belum pas buat saya. Politik terlalu keras, dan saya belum cakap untuk menjadi tim kampanye. Padahal saya sangat suka buku politik dan isu_isu politik.Nilai kuklliah saya selalu A. Dapet dua kali gajih. Saya tumbang, kena gejala tipes. Saya kemudian mohon izin, dan selanhutnya.....*bersambung* kerja dulu..ach...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline