Lihat ke Halaman Asli

Mengapa saya tidak akan memperbolehkan anak saya menjadi seorang dokter di India

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Terjemahan artikel “Why I will never allow my child to become a doctor in India” - dr.Roshan Radhakrishnan

 

Seekor anak anjing sedang berjalan di suatu jalan ketika bertemu dengan sekelompok anak2 kecil. Pemimpin kelompok tersebut melihat anjing tersebut dan menunjukkannya pada teman2nya. Ketika melihat anak2 tersebut, anjing menggoyangkan ekornya dan menggonggong, menanti untuk dielus2 dan memiliki teman baru.

 

Namun, ketika anak anjing tersebut menggoyangkan ekornya, salah satu anak mengambil batu. Anak tersebut menengok ke yang lain dan berkata bahwa anjing adalah jahat karena ada anjing lain yang menggigit kakeknya bertahun2 lalu. Anak yang kedua mengambil batu juga dan berkata bahwa anjing liar di lingkungan rumahnya menggonggong terus dan mengganggu tidur keluarganya. Anak ketiga berkata bahwa anjing itu buruk karena alasan agam. Yang lainnya memakan omongan temannya tersebut dan masing2 mengambil sebuah batu, menganggap bahwa anjing seperti ini tidak bisa dipercaya. Anak anjing berdiri mematung, bingung ketika dia melihat anak2 tersebut mendekat.

 

Pada malam harinya, anak2 telah kembali ke rumahnya masing2. Terdapat rasa bangga karena telah memberhentikan binatang buas masuk ke dalam lingkungan mereka. Dengan berdarah2 dan terluka, anak anjing yang menggoyangkan kakinya dengan harapan memberikan dan mendapatkan kasih sayang, sekarang sedang menjilati luka2nya. Dia masih sangat muda untuk memahami bahwa luka fisik akan sembuh seiring waktu, namun sekarang cukup tua untuk belajar tidak mempercayai spesies pelempar batu. Makhluk yang paling tidak egois sejak masa lalu, sekarang telah belajar untuk membenci, karena menerima sesuatu yang bukan kesalahannya dia. Untuk kesalahan2 anjing2 yang lain, dia membayarnya dengan tubuh dan jiwanya.

 

Inti cerita itulah yang menjadi alasan mengapa saya tidak akan pernah membiayarkan kamu, anakku, menjadi seorang dokter di India.

Masih bingung kayaknya ya ? Tidak apa. Ambil bangku dan duduklah...ini akan memakan waktu agak panjang.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline