Mencicipi Bakso Solo “Rindu Malam” Ciliwung Surabaya
Diperbarui: 24 Juni 2015 17:54
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Awalnya iseng-iseng saja mau mencari makan siang bersama istri ketika mau ngambil sepeda pancal rondo milik teman beberapa waktu lalu pertengahan Januari (postingan disini). Berhubung perut sudah keroncongan maka ane sms kawan tadi kalau kerumahnya agak telat karena ngisi bensin dulu. Setelah sholat di Masjid Al-Falah ane kok kepikiran katanya ada bakso enak disekitaran Ciliwung atau terkenalnya bakso Ciliwung Pojok. Yuuk cari mang…..
Ane pun langsung mengarahkan motor di sekitaran jalan Ciliwung atau tepatnya pertigaan Ciliwung – Adityawarman Surabaya. Setelah melihat sisi kiri jalan terdapat tulisan BAKSO SOLO Asli Rindu Malam maka ane memastikan mungkin ini tempatnya. Maklum meskipun sering lewat jalan situ tetapi gak pernah mampir atau mampir di warung sederhana sebelah warung bakso tadi..hehehe. Setelah memarkir motor maka istri pun memesan bakso 2 porsi plus lontongnya. Oia kawan yang punya GPS atau latitude bisa di setting dimari -7.29498,112.733266 untuk menuju warung ini.
Tidak lebih dari 5 menit bakso sudah terhidang diatas meja. Kebetulan siang itu tidak banyak antrian dan pembeli sehingga kami bisa leluasa memilih tempat duduk. Maklum kata beberapa teman biasanya ramai hingga antri untuk parkir kendaraan. Katanya sih tempat ini pernah masuk tivi lewat wisata kuliner tetapi ane sendiri belum pernah melihatnya. Seperti bakso pada umumnya dalam mangkuk selalu ada penthol, mie, kuah dan gorengan dan tidak lupa sendok dan garpunya…hehehe. Berhubung ane tidak paham cita rasa suatu makanan maka menurut ane semua makanan ya enak dan maknyus….xixixiixi asal halalanthoyyiban lho…(begitu pesan Pak Kyai :- D ).
Sambil makan ane mengamati pemandangan sekitar. Ternyata ada tulisan menarik seperti ini ” Buka sejak 1984 di Ciliwung pojok, sejak Mei 2007 keluar dari tempat tersebut .Sekarang buka di sini sejak Januari 2008. Tempat lama kami sekarang juga buka bakso, tetapi tidak ada kaitannya dengan kami. Hanya 4 karyawan kami diambil mereka.”. Ane baru ngeh ternyata ada 2 tho Bakso Solo Rindu Malam ini….xixixi dan ketika keluar juga baru sadar yang ternyata jaraknya cuma sekitar 10 meter dari yang “ASLI” ini :mrgreen: .
Satu porsi bakso solo ini kalau tidak salah sekitar 10ribu. Seinget ane kemarin habis 2 porsi bakso, 2 mangkuk lontong, 2 gelas es jeruk, 4 krupuk dan 1 botol mineral 1500ml cuma habis 30ribu saja. Saya rasa lumayanlah tidak terlalu mahal untuk semangkok bakso. Kondisi warung bakso solo ini sangat sederhana bahkan beberapa sudut terlihat kusam karena dimakan usia. Namun begitu pelayanannya sangat cepat dan ramah. Bukti keramahannya ane numpang nge-cass nokiyem diperbolehkan dengan sukarela tanpa kena cess tambahan seperti di stasiun atau terminal bus….xixixixix :lol: . [caption id="" align="alignnone" width="430" caption="bakso solo rindu malam sebelahnya :mrgreen: (pict from : hanny9187.wp.com)"]
[/caption] Ketika keluar mau pulang ane nanya pada tukang parkir . “Lho pak apa bedanya bakso ini dengan sebelah situ itu ? kan sama Rindu Malamnya?” tanya ane. “ Sama mas, kalau sebelah itu pakai penglaris jadi tahu sendirilah “ jawab tukang parkir. Nah lho….mbuh lah. Ane sendiri tidak mau ambil pusing mana yang asli dan mana yang tidak asli yang penting pokoknya baksonya asli bukan kw apalagi palsu :mrgreen: Punya pengalaman makan di Bakso Solo Rindu Malam diatas bisa dishare dimari….hehehe Maturnuwun NB : kalau mau tahu cara membedakan mana penthol bakso dari daging sapi atau daging babi ada dimari (klik aj) :-D
