Lihat ke Halaman Asli

Andriansyah Tirta

Team Supervisor Lapangan Surveyor

Mengontrol Amarah di Tempat Bekerja

Diperbarui: 5 Mei 2024   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita pasti pernah merasakan kesal di tempat bekerja baik itu karena melihat kelakuan teman kerja kita yang mungkin tidak bisa diajak bekerja sama dengan baik.

Bisa jadi dengan atasan yang suka memerintah seenaknya tanpa arahan yang jelas.

Bisa pula karena adanya pertengkaran sebelumnya dari rumah yang masih saja terbawa amarah itu sampai di tempat kerja.

Dan dengan sebab-sebab lainnya yang memicu kita untuk merasa marah dan biasanya amarah itu menjadi pemicu bahwa kita menjadi tidak produktif di tempat kerja.

Hal-hal yang bisa jadi remeh saja pun bisa menyebabkan kemarahan apalagi ada beberapa kejadian runtut yang lebih membakar emosi kita sehingga amarah yang ada akan semakin menyala-nyala.

Untuk itu kita perlu menyadari amarah yang kemudian kita rasakan itu bagaimana untuk dapat kita manfaatkan lebih baik sebagai berikut;

1. Hati boleh panas namun pikiran tetap tenang.

Hal yang pertama kali untuk dapat mengontrol rasa amarah yaitu kita mungkin boleh rasa hati kita kesal namun kita juga harus mampu fokus terhadap tugas ataupun hal-hal yang ingin kita lakukan pada hari tersebut. Untuk itu sebelum kita mulai pekerjaan kita ,kita perlu menenangkan pikiran kita. Seperti meminum segelas air putih, menarik dan menghelakan nafas panjang ataupun sekedar menutup mata untuk beberapa menit sehingga kita akan mengarahkan fokus yang sempat terganggu ke.tugas yang akan kita kerjakan.

2. Menjadikan Amarah motivasi yang baik

Rasa amarah mungkin tidak akan padam dengan cepat namun sebenarnya tidak perlu untuk kita rasakan amarah itu untuk merusak daya kerja kita. 

Malah sebaiknya amarah juga bisa sebagai motivasi untuk kita lebih bergiat pada tugas yang ada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline