Paulo Coelho seorang penulis, seorang peziarah, atau seorang pejalan spiritual, memberi beberapa nasihat di blognya tentang bagaimana cara menjadi seorang traveler (pejalan) yang lebih baik.
Paulo menganjurkan untuk tidak mengunjungi museum kecuali betul-betul mengerti apa yang akan dilihat. Bergabunglah di warung-warung, bukan di tempat elit atau klub hiburan, tempat orang-orang biasa berkumpul membicarakan hal sehari-hari kemudian berbincanglah. Mintalah petunjuk dari orang-orang yang ditemui di jalan, yang hidup di situ, mengetahui, dan bangga dengan tempat itu, bukan cuma mengandalkan brosur. Percayalah bahwa di tempat-tempat asing itu, orang-orang memahami maksud anda meskipun mereka tidak berbicara dalam bahasa anda dan sebaliknya. Jangan membeli sesuatu terlalu banyak untuk dibawa.
Tapi 4 nasihatnya yang terbaik menurut saya adalah jangan membandingkan apapun karena anda melakukan perjalanan bukan untuk membuktikan anda memiliki kehidupan yang lebih baik atau memiliki pengalaman lebih kaya, tetapi untuk belajar hal baru dari orang-orang asing ini. Jangan mencoba melihat dunia dalam sebulan karena setiap tempat memiliki rahasia, keindahan, yang hanya akan diungkapkannya kepada anda bila anda memberinya waktu. Perjalanan adalah petualangan sehingga jauh lebih penting untuk menemukan sesuatu yang tak dikenal tapi akan mengubah hidup anda dari pada menemukan sesuatu hanya karena popularitas. Berjalanlah sendirian karena hanya dengan ini kemampuan anda mengurus diri sendiri diuji dan inilah saatnya anda benar-benar meninggalkan negeri anda, pergi berkelompok akan memecahkan perhatian anda atau justru akan menjadi pelarian anda.
Saya pikir, nasehat-nasehat ini memang spiritual betul, dan membuat mengapa dalam konteks ini sekadar selfie sering tidak punya arti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H