Memori yang Tak Diharapkan
Tentang aku dan dia
Tak sudi lagi ku sebut kita
Yang dulu sering menyapa
Kini, sehelai rambutmu pun tak tampak
Bukan karena dia yang menghilang
Namun ku yang putuskan tuk pergi
Teringat sisa memori
Kebahagiaan yang membawaku terbang melesat tinggi
Namun ku terlambat menyadari
Ia menusukku pada ketinggian
Hingga ku terjatuh
Pada tajamnya lisan
Yang melebihi tajamnya sebilah pedang
Andai memori berbentuk fisik
Akan ku bakar sejadi-jadinya
Hingga menjadi abu yang tertiup oleh angin
Namun ku sadari,
Itu hanya belaka
Hingga kini,
Ku masih terselimuti
Oleh kecemasan yang tak diundang
Karena memori yang tak diharapkan
Namun ia ciptakan
Karya : Sesilia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H