Lihat ke Halaman Asli

Memori yang Tak Diharapkan

Diperbarui: 9 Juni 2024   07:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memori yang Tak Diharapkan

Tentang aku dan dia 
Tak sudi lagi ku sebut kita
Yang dulu sering menyapa
Kini, sehelai rambutmu pun tak tampak
Bukan karena dia yang menghilang
Namun ku yang putuskan tuk pergi

Teringat sisa memori
Kebahagiaan yang membawaku terbang melesat tinggi
Namun ku terlambat menyadari
Ia menusukku pada ketinggian
Hingga ku terjatuh
Pada tajamnya lisan
Yang melebihi tajamnya sebilah pedang

Andai memori berbentuk fisik
Akan ku bakar sejadi-jadinya
Hingga menjadi abu yang tertiup oleh angin
Namun ku sadari,
Itu hanya belaka

Hingga kini,
Ku masih terselimuti
Oleh kecemasan yang tak diundang
Karena memori yang tak diharapkan
Namun ia ciptakan

                                        
Karya : Sesilia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline