Lihat ke Halaman Asli

Investasi terhadap Indonesia Hijau adalah Kesempatan Bersejarah

Diperbarui: 11 September 2015   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 

Visi saya untuk Indonesia hijau adalah untuk menjadi orang yang dapat menjaga, melestarikan serta memanfaatkan sumber daya alam mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa merusak lingkungan dan merugikan generasi dimasa yang akan datang. Disini perlu ada pembangunan berkelanjutan dimana kita yang berada di generasi sekarang ini tidak menghabiskan secara keseluruhan sumber daya alam dan energy yang ada.

Indonesia yang hijau cara mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan komitmen pelestarian lingkungan menurut saya adalah

1. Tidak menghabiskan sumber daya alam secara besar-besaran. Dengan kata lain “Jadilah orang yang Hemat pangkal Kaya” artinya kita harus menjadi orang yang dapat menghemat pemakaian sumber daya alam agar dapat dinikmati dan mengeluarkan biaya yang sewajarnya (tidak boros) agar keluarga kita dapat menikmatinya kelak.

2. Harga BBM jangan dinaikkan. Ini dapat menimbulkan kesenjangan sosial ditengah masyarakat dan penderitaan serta berdampak pada lingkungan dimana orang akan bergantung terus menerus pada bahan mentah yang belum diolah menjadi energy yang baik dan efisien.

3. Pemerintah memberikan peluang pekerjaan dan modal kepada masyarakat (penggangguran) dengan cara mengembangkan tenaga dan kreativitas mereka baik itu bertani, berternak , berkebun dan mengadakan sebuah lembaga yang dapat dimanfaatkan sebagai hal-hal yang postif serta mensejahterakan rakyat. Misalnya menjadi tukang sapu dijalanan sehingga kota terlihat bersih dan masyarakat dapat menanamkan hal-hal yang positif bagi keluarga maupun di lingkungan sekitar karena “ Bersih itu bagian dari Iman” jadi bukan hanya jasmani yang bersih tetapi rohani juga.

4. Memberikan perlakuan khusus terhadap limbah, diolah sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan. Industry yang berada di tengah masyarakat harus melalui AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) dengan itu kita dapat mewaspadai hal-hal yang terjadi.

5. Untuk para pelajar. Khususnya mulai dari anak-anak sampai remaja diajarkan untuk : Membuang sampah pada tempatnya, menghemat penggunaan listrik di rumah , air dan BBM, Menanam dan merawat pohon disekitar rumah serta ditata rapi dan bersih.

6. Menurunkan harga barang di pasar dimana menekan pedagang-pedagang yang tidak adil dalam memberi nilai jual barang sehingga masyarakat yang membeli dapat sesuai dengan pendapatannya. Diera sekarang ini banyak penjual yang mencari untung terlalu besar. Sebaiknya menurut saya pemerintah dapat langsung turun tangan dalam memberi nilai beli dan jual harga suatu barang (diberikan daftar harga) sehingga dapat menekan hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengolah bisnis harus sesuai dengan kaidah lingkungan. Sehingga tercapai keseimbangan antara lingkungan dan pembangunan ekonomi. Dalam hal ini kaum bisnis memiliki peran sangatlah penting. Mereka dapat membantu dalam menopang ekonomi hijau dimana dapat memberi modal serta investasi agar mengembangkan pertumbuhan ekonomi dan mempercepat serta meningkatkan pembangunan sosial dan perlindungan sosial. Dapat berupa materi (money) dan tanah (rent) dalam hal ini para kaum bisnis dan para pekerja dapat diberdayakan. Dukungan seperti inilah yang diharapkan oleh masyarakat. Lingkungan tidak tercemar melainkan terjaga karena adanya para pekerja yang dididik dan diberi pembekalan tentang “Pentingnya hidup di tengah lingkungan yang hijau”.

Ekonomi hijau juga penting untuk mewujudkan kebijakan 7/26 (7 persen pertumbuhan ekonomi dan 26 persen pengurangan emisi gas rumah kaca). Kebijakan tersebut mengindikasikan pentingnya pertimbangan lingkungan. Pengurangan emisi 26 persen dalam konteks ekonomi hijau bukan hambatan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, sebaliknya bisa menjadi kesempatan baru untuk menciptakan pertumbuhan baru. Misalnya, dari pengembangan energi terbarukan (Shi Zhengron, orang terkaya di China, hidup dari bisnis panel sel surya) dan pemanfaatan instrumen ekonomi lingkungan sebagaimana diamanatkan UU No 32/2009 tentang Lingkungan Hidup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline