Lihat ke Halaman Asli

Analisis Editorial Surat Kabar

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Analisis Editorial Berdasarkan dari koran Kompas edisi Selasa 28 Februari 2012, dalam rubik editorial yang berjudul “Eropa Tak Gigih Atasi Krisis” terdapat beberapa analisis yang ditemukan secara umum dan berdasarkan SPECS
Situation, “tidak adanya terobosan kuat membuat proses penyelesaian krisis utang menjadi tidak jelas dan semakin menciptakan kegamangan. Kritik, antara lain datang dari negara yang tergabung dalam Group 20 dengan mempertanyakan mengapa Uni Eropa tidak mengeluarkan dana ekstra untuk menyelesaikan krisis utang”. Dalam editorial ini bagian dari kalimat diatas menjelaskan mengenai situasi atau keadaan tentang masalah yang , situasinya menunjukan bahwa penyelesaian krisis utang menjadi tidak jelas karena tidak adanya terobosan kuat.

Position, “Segera tertangkap pula, Uni Eropa dan dunia Internasioanal merasa gamang mengahadapi krisis utang zona euro yang berlarut-larut. Semakin muncul kekhawatiran tentang dampak negatifnya bagi perekonomian global. Bahaya krisis dikhawatirkan akan memburuk jika Uni Eropa dan dunia Internasional saling mengharapkan satu sama lain dan tidak segera mengambil tindakan darurat, untuk mengakhiri krisis”. Bagian artikel ini menjelaskan bagaimana posisi Uni Eropa sekarang dalam menghadapi krisis, dijelaskan bahwa posisi sedang dalam keadaan gamang dan khawatir.

Evidence, “Jerman sebagai kekuatan ekonomi terbesar di zona euro, misalnya ragu-ragu memperbesar dana talangan karena lebih berkonsentrasi pada upaya peningkatan pertahanan ekonomi domestik sebagai antisipasi menghadapi imbas krisis utang zona euro seperti ember bocor yang sulit disumbat”. Ini sekaligus menjadi bagian dalam penjelasan mengenai bukti-bukti dalam permasalahan dalam artikel yang dibahas dalam editorial tersebut

Conclusion, “Atas pertimbangan itu, bantuan dunia internasional memang dibutuhkan untuk mengatasi krisis zona euro. Jika masyarakat dunia tidak bertindak cepat dan tepat, krisis utang zona euro akan membawa dampak negatif bagi perekonomian global. Uni Eropa tampaknya sudah berusaha mencegah bencana krisis utang, tetapi harus berbuat lebih kuat lagi. begitu beratnya tantangan membuat Uni Eropa mulai tampak kewalahan”. Dalam kalimat pada bagian editorial ini menjelaskan bagaimana kesimpulan dari permasalahan yang dibahas dalam editorial kampus ini. Kesimpulan yang sampaikan sudah mewakili isi dalam editorial yang dibahas.

Solution, “Masuk akal jika harapan kini diarahkan pada operasi penyelamatan dibawah kendali Dana Moneter Intenasional (IMF). IMF memproyeksikan kebutuhan dana talangan 2 Triliun dollar AS, yang diharpak mulai dicairkan april mendatang. Jumlah itu termasuk 750 miliar euro (sekitar satu triliun dollar AS) yang sudah disiapkan Uni Eropa”. Bagian inilah yang menjelaskan mengenai solusi yang diberikat dan berharap bisa membantu. Beberapa peryataan mengan menunjukan pada penanganan solusi yang dapat diterapkan.

Editorial diatas termasuk salah satu editorial dengan tipe To Evaluate, karena isi dari editorial ini benar-benar mengevaluasi permasalahan yang dibahas. Dari mulai situasi yang dialami menjelaskan kembali posisinya yang sebenarnya, serta menunjukan bukti-bukti yang ada, dan terkahr menyimpulkan serta memberikan solusi terhadap permasalaahn yang ada untuk memberikan jalan keluar dari hasil evaluasi yang diamati. Jika dilihat secara umum dari teknik penulisan, penulisan yang dipilih tidak bermasalah, tidak ada kalimat yang salah atau penulisan yang salah. Namun kekurangnan dalam editorial ini adalah dalam pemberian bukti. Bukti yang disampaikan kurang kuat, sehingga pembaca hanya menangkap sebagian dari makasud permasalahan yang disampiakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline