Iklan merupakan salah satu cara sebuah brand dalam mengenalkan produknya. Di era yang modern ini, iklan dikemas dalam bentuk yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan manusia jaman sekarang. Dengan adanya iklan, suatu brand dapat mengangkat produknya agar bisa dikenali oleh masyarakat luas.
Tidak dapat dipungkiri bahwa iklan membawa keuntungan yang signifikan untuk sebuah produk. Apalagi dikemas dengan unsur yang menarik dan berhubungan dengan kehidupan saat ini.
Agensi Iklan cenderung memiliki cara untuk mengenalkan sebuah produk kepada khalayak. Cara-cara itu membuat suatu ciri khas yang membekas dan mudah diingat. Sehingga, timbul daya tarik dan kepercayaan dari masyarakat mengenai produk itu. Jika dicontohkan, salah satu produk yang menggunakan hal yang sedang tenar saat ini adalah Dove. Dove memanfaatkan rasa khawatir akan penampilan sebagai acuan brandingnya.
Brand kecantikan yang cukup terkenal di Indonesia ini ternyata merupakan salah satu product khusus perawatan tubuh luncuran dari Unilever. Anak brand Unilever yang memiliki kantor pusat di Belanda dan Inggris ini cukup populer di Indonesia dan produknya mudah didapatkan di mana-mana.
Dengan slogannya "Dove Real Beauty", brand ini menciptakan citra yang ingin membuat semua orang beranggapan bahwa kecantikan banyak bentuknya. Khususnya pada product shampoo dari Dove Indonesia yang menusung tema "Rambut Aku, Kata Aku."
Di sini dapat kita lihat iklan Dove mengaitkan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka mengomentari penampilan orang lain. Dengan campaign "Rambut Aku Kata Aku", Dove berharap bisa meningkatkan kepercayaan diri dalam pemilihan gara rambut dan merawatnya dengan rangkaian produk shampoo Dove. Dove juga berharap bahwa stigma masyarakat terhadap wanita cantik yang harus berambut panjang dan lurus segera terganti.
Sama seperti iklan Dove di Inggris, yang bertemakan Beauty Standards of Age are a Form of Bias.