Lihat ke Halaman Asli

Dinamika Perjalanan Kesehatan Masyarakat

Diperbarui: 10 September 2024   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

DINAMIKA PERJALANAN KESEHATAN MASYARAKAT

Sesha Cindy Indriyana/191241034

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga

        Kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan suatu negara, karena kesehatan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memajukan perekonomian masyarakat. Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia telah melalui banyak perubahan dan tantangan sejak masa penjajahan Belanda hingga saat ini. Perkembangan kesehatan masyarakat tidak hanya terbatas pada peningkatan teknologi medis saja, tetapi juga melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya. 

   Pada abad ke-16, Belanda mulai menjajah Indonesia dan membawa konsep kesehatan masyarakat yang sederhana. Upaya pemberantasan penyakit cacar dan kolera menjadi prioritas utama. Penyakit kolera yang mewabah di Indonesia sekitar tahun 1937 dan wabah cacar pada tahun 1948 menunjukkan betapa pentingnya kesehatan masyarakat dalam menghadapi wabah penyakit. 

Pemerintah Hindia Belanda mulai melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.

   Perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai selama penjajahan Belanda. Pada masa itu, kesehatan masyarakat didefinisikan sebagai upaya pemberantasan penyakit yang membahayakan kesehatan masyarakat. Perbaikan sanitasi lingkungan dan imunisasi adalah bagian dari upaya pencegahan ini. Perkenalan Bandung Plan tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr. Patah adalah tonggak penting dalam perkembangan kesehatan masyarakat Indonesia setelah kemerdekaan. Konsep ini memperkenalkan metode pemulihan sakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat dan lembaga kesehatan yang sudah ada. Hasilnya, "Proyek Bekasi" dibangun di Lemah Abang pada tahun 1956 untuk memberikan contoh pelayanan, pelatihan, dan manajemen program kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

   Pada era pasca kemerdekaan, pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu contohnya adalah diperkenalkannya konsep dekolonisasi dan modernisasi ke dalam kebijakan kesehatan. Kebijakan kesehatan yang sesuai untuk masyarakat Indonesia ditetapkan oleh pemerintah Sukarno setelah kemerdekaan. Kebijakan ini dipengaruhi oleh kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang sedang berkembang di Indonesia.

   Banyak faktor mempengaruhi kesehatan masyarakat di Indonesia, termasuk faktor emosional, faktor agama, dan faktor sosial ekonomi. Faktor emosional sangat berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Pikiran yang positif dan bahagia dapat membantu diri merasa lebih baik secara fisik, sementara pikiran yang negatif dapat menyebabkan stres dan penyakit.

   Faktor agama juga memiliki peran penting dalam kesehatan masyarakat; misalnya, agama Islam mengajarkan bahwa "kebersihan adalah sebagian dari iman." Akibatnya, orang-orang yang beragama Islam di Indonesia mungkin cenderung lebih peduli dengan kebersihan dan perilaku sehat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline