Lihat ke Halaman Asli

Kesulitan dan Gangguan Belajar

Diperbarui: 17 Desember 2022   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Gangguan belajar pada anak adalah masalah yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi. Kondisi tersebut dapat menghambat perkembangan akademik. Gangguan belajar kerap dialami anak-anak, biasanya mulai dari keterlambatan dalam menulis, membaca, menghitung dan lainnya. Gangguan belajar yang dialami anak bukan berarti anak tidak cerdas, bodoh atau malas, karena tidak semua anak dapat dengan mudah menerima pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah.

Sedikit bercerita tentang kesulitan dan gangguan belajar Diskalkulia (kesulitan dengan matematika). Tanda-tanda gangguan ini termasuk masalah pemahaman konsep aritmatika dasar, seperti pecahan, garis bilangan, dan bilangan positif dan negatif. Hal ini saya amati sendiri dulu ketika masih menginjak bangku sekolah dasar. Hal ini terjadi kepada teman saya sendiri.

Dulu ketika masih menginjak PAUD/TK, saya mempunyai teman yang bernama Anis (samaran). Ia adalah seseorang yang cantik, rapi, dan disiplin. Saya dan Anis berteman sejak masih menginjak PAUD/TK. Kami berdua adalah dua sejoli yang tidak pernah terpisahkan. Setiap pelajaran yang di berikan oleh Guru di sekolah kami selalu mengerti dan selalu mengerjakan PR dengan baik. Sampai pada akhir nya, puncak dari cerita saya kali ini yaitu kesulitan belajar saya temui.

Pada saat menginjak bangku sekolah dasar kelas 1, kami sudah mulai diminta oleh guru di sekolah untuk belajar membaca, menulis dan berhitung sendiri. Tibalah di hari rabu, yaitu jadwal pelajaran matematika pertama pada saat kelas 1 Sekolah Dasar. Semuanya berjalan dengan lancar. Bu Guru belum menemukan ada yang aneh di dalam diri Anis yang memiliki kesulitan belajar diskalkulia. Karena pada saat itu, pelajarannya masih mendasar tentang angka-angka biasa. 

Selanjutnya, pada minggu kedua kelas 1 hari Rabu, jadwal Pelajaran Matematika, saya tidak tahu sebab dan akibatnya, Anis mendadak tidak semangat dan ingin pulang. Bu guru mengira Anis memang kurang sehat, akhirnya bu guru membawa Anis pulang. Hari-hari selanjutnya Anis tetap masuk sekolah kecuali pada hari Rabu hingga pada saat kami hendak naik kelas 2 sekolah dasar. Nah disini saya dan Bu Guru sudah melihat bahwa ada kejanggalan terhadap diri Anis yang setiap hari Rabu Pelajaran Matematika dia tidak pernah datang. Setiap ditanya Bu Guru Anis selalu mengelak, dia beralasan sakit. Pada akhirnya, Bu guru mengajak saya, karena saya adalah teman dekat Anis untuk mengunjungi rumah Anis dan bertanya kepada orang tua Anis.

Setelah banyak berbincang dengan Anis dan Orang Tuanya, ternyata Anis memiliki kesulitan dalam belajar diskalkulia (kesulitan belajar matematika) seperti berhitung, pecahan, dll pada peljaran Matematika. Anis sendiri mengaku bahwa ia sulit menerima dan memahami peljaran matematika karena berbeda dengan pelajaran lainnya, yang tidak menggunakan angka. Orang Tua Anis pun mengaku bahwa mereka tidak pernah memperkenalkan angka-angka atau pelajaran mendalam dari Matematika, karena mereka tahu, Anis tidak menyukai hal tersebut. Akibatnya, lama kelamaan Anis sudah terbiasa dengan ketidakhadiran Peljaran Matematika.

Setelah mengetahui hal tersebut, uapa yang dilakukan oleh Bu Guru yaitu, perlahan memperkenalkan dan mengajarkan Anis tentang pentingnya belajar Matematika, selain itu orang tua Anis juga berperan penting agar bisa membimbing Anis belajar Matematika ketika dirumah, agar Anis cepat memahaminya. Anis juga berusaha keras untuk perkembangan pada dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan Anis dalam peljaran matematika sudah mulai terlihat. Anis menjadi bisa berhitung, memahami pecahan, garis aritmatika dan masih banyak lagi.

Dari cerita tersebut dapat saya simpulkan bahwa, pengajaran dari Guru sangat penting. Dan jangan takut mencoba hal yang baru atau hal yang tidak bisa kita lakukan. Seperti halnya Anis, meskipun ia tidak pandai dalam Pelajaran Matematika, ia tetap gigih belajar hingga mendapatkan hasil yang memuaskan, yang tidak terlepas dari kuasa Allah swt. Juga dukungan dan dorongan dari Orang tua dan Guru di sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline