Di sebuah warung kopi percakapan seru terjadi…. “Eh, tahu nggak!”
“Nggak Tahu!”
“Hush! Dengerin!”
“Uang koin untuk Prita sudah melebihi 500 juta loh!”
“Terus!!”
“Beratnya sudah mencapai berton-ton ya!”
“Aku tahu! Nanti uangnya dikumpulin di satu tempat! Terus…. Dibawa pake heikopter. Terus dijatuhin ke RS. Omni. Biar tuh RS banjir uang koin! He…he…he…”
“Nggak lucu! Eh, tapi lucu juga ya he…he.. kalo ditumpahin dari atas tuh koinnya. Ha…ha… Begitulah koin untuk mencari sebuah keadilan. Biar tuh rumah sakit puass!”
“Yee…ketawa juga!”
“Tapi bener juga ya! Kalau keadilan itu memang sulit dicari! Kita kudu bersatu untuk mencarinya!” Contohnya uang koin Prita! Bayangin belum satu bulan sudah mencapai setengah milyar!”
“Itu untuk membayar keadilan ya?”
“Ya gitu deh….”
“Tapi katanya RS Omni itu sudah mencabut gugatan perdatanya. Jadi uangnya mau dikemanain ya?”
“Kata Prita sih uangnya akan dikembalikan! Untuk membayar keadilan-keadilan yang lain!
“Ada Mbah Minah!”
“Ada 4 orang yang mau dipenjara 7 tahun gara-gara nyolong randu katanya!”
“Ada yang…..”
“Hush, buanyak wong cilik yang gak dapat keadilan!”
“Termasuk kita ya!”
“Betul…betul…betull…”
Malam makin larut. Obrolan ngalor-ngidul belum juga larut! Sama halnya dengan keadilan yang makin berlarut-larut!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H