Bumi ini telah sakit jiwanya
Penuh sindir berlumuran sirik
Seperti petir yang cemburu jatuhnya gerimis
Lalu wajahnya serupa iblis sedang mendesih
Bumi ini menjadi sakit jiwanya
Wajahnya turangga, pucat berkuning – kuningan
Serupa emas yang mentah tersepuh kaum pujangga
Yang berhati bijak namun rohnya :berabu – abuan
Terkadang angin merasa malu lalu mengintip