Lihat ke Halaman Asli

Intan Manikam Putri Permata

Diperbarui: 15 November 2016   19:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar B.O.M Samarinda https://detik.com

Bagai gugur sehelai daun teruntai  melayang

Terpeluk tanah  basah , melinangkan gerimis malang

Meruah di tembok dan tebing yang bengis durhaka

Engkau luruh nak,,,ke pangkuan bumi  Khalam



Intan manikam putri permata , buah cinta ayah bundamu

Seceruk  hati tak mungkin kau membayang, engkau masih papah

Di punggung bundamu  dengan lentik jemari mungilmu

Gelitik binar tawamu  mencekau kedamaian di dada ayahandamu



Belum waktunya untukmu nak,, mengenal wajah- wajah tirus

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline