Bagai gugur sehelai daun teruntai melayang
Terpeluk tanah basah , melinangkan gerimis malang
Meruah di tembok dan tebing yang bengis durhaka
Engkau luruh nak,,,ke pangkuan bumi Khalam
Intan manikam putri permata , buah cinta ayah bundamu
Seceruk hati tak mungkin kau membayang, engkau masih papah
Di punggung bundamu dengan lentik jemari mungilmu
Gelitik binar tawamu mencekau kedamaian di dada ayahandamu
Belum waktunya untukmu nak,, mengenal wajah- wajah tirus