Lihat ke Halaman Asli

Musim Penuh Luka

Diperbarui: 1 November 2016   04:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: ilusi penyair membaca

Kemarin telah ditaburi benih benih

Pada setaman hati yang gemuruh badai

Musim  tidak lagi sepakat  menjadi  basi

Musim pun tak mau gugur tak layu menjadi mati

Orang orang berlalu lalang menuju ladang

Untuk memanen luka yang kemarin ditanam

Badai diburitan berarak menuju selatan

Mencari samudra yang kandas di pantai pasir perawan

Musim penuh luka: tertikam menganga diri sendiri

Menjalar pada beribu-ribu tapak yang terurai  laksana anak rambut

Tanpa ada ingin untuk menyepi  bila kemarau bersemi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline