Lihat ke Halaman Asli

Bila Asin Jangan Digarami

Diperbarui: 28 Juni 2016   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: monochrome photography


Dunia ini sudah kalut, tidak perlu lagi angkuh 

melebihkan peristiwa, memutuskan urat kemaluan 

lautan  ini sudah asin, jangan terlalu menggarami 

serasa  hambar dan pahit nanti lidah mencecapi 

biarkan angin bertiup menuju lorong 

jangan biarkan  bayu itu melolong 

kita hanyalah abu yang berdebu 

basuhlah tubuh , jangan berabu- abu 

hidup ini hanyalah hikmat yang kita ucap

bukan sirik meradang mencercah puja

tak ada yang abadi selain bajumu yang celah

mata batin kita tak pernah bicara dusta

jalan kita masih panjang, berkelok dan berbukit

masa kita jua menibakan surut  dipuji

bukanlah pujian yang senantiasa  melaburi diri

tapi seberapa jauhkah  langit yang kita langkahi:

hari kita masih masih terlalu pagi

untuk melangkah menuju senja

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline