Lihat ke Halaman Asli

Penyair Kalap

Diperbarui: 15 Juni 2016   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:http://liputan6.static6.com/ilustrasi puisi

Kata-kata telah tumbang, menyerak

entah serpihan itu jatuh ke sudut netra

bait-baitnya meruah sekujur lahap

melintang terucap lidah penyair kalap

yang sepagi tadi tak secuilpun mempertanak

syairnya menziarahi  tanah,  jiwa muram

menggurat rima dengan selembar bayu

lalu berayun menyunting rembulan merah saga

yang masih merahim kala gerimis diksi telanjang

di podium jingga sang bunda mentari perawan

dengan sekodi sajak, menapaki  hulu ke hilir buana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline