Lihat ke Halaman Asli

Kota Seribu Satu kata

Diperbarui: 22 Mei 2016   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.chilloutpoint.com/dreaminism-cg-artworks

Aku berziarah ke kota yang dibangun oleh puing

tulang belulang. karena mati dengan berlusin

pengkianatan. Namun pejuang yang setia dimakamkan

oleh air mata. walau dentuman salvo hanya simbol belaka

 Jakarta, kota seribu satu kata yang menibakan selaksa  kerapuhan

menggantang dada.  dengan sekepit  nyali yang membuat nafas bertahan

untuk hidup sesak. dari kerlap kerlip  lampu jalanan yang dikerubut laron

dan wangi bunga persik. hingga lupa diri siapa  menjadi pelakon

Para hulubalang yang datang berlalulalang menggonggong dalam sulam

kicau cericit tanpa makna  dan melikas  ruing rajut  benang   kusam

bergerombol  kaum hanoman, bani anom,  pejuang  yehuda dan juga dursila

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline