Malam serasa berahi
Pada selasar rembulan kuraih
Jiwaku tersilir dirimbunan pucuk selasih
Merupa kepodang menangkup bibir tipis sang kedasih
Semestinya malam terlalu jahanam merungut remuk
Namun jiwa ini terus merunut tepian jemu
Biar nafas mendesah membirama
Decit ranting kian remah
Jelaga malam menziarahi