Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan

Diperbarui: 25 Agustus 2015   22:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hari-hari yang penuh mentari

Antara peluh yang meleleh di bahu waktu

Hingga malam jelang purnama

Melupa segala jalan menuju mimpi

 

Dari tebing yang runtuh melebur gemulung ombak

Senja tak lagi mencericit membinar kala menangkup angin

Redup bila ku kepalkan mantra doapun mendenyar

Terus mendebur beriringan tapak selangkah demi selangkah

 

Kupacu setiap arus berkeciprat dengan busung dada ke langit

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline