Lihat ke Halaman Asli

Di Bukit Getsemani

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

DI BUKIT GETSEMANI

Do'a-do'a yang kau tanam di bukit Getsenami,
berharap Dia mendengarnya.

"Akulah rasa, warna dan aroma. Buah, kulit dan biji. Yang baru tumbuh, yang muda dan yang masak. Yang sepat, yang asam dan yang manis."

Kau percaya Dia tumbuhkan Zaitun di taman ini.
Tapi kau tak percaya Dia juga tumbuhkan peluh NYA, tetes-tetes darah NYA bagi para peziarah.


Kau percaya Dia ada di taman ini.
Tapi di hatimu tak ada taman, juga tak tumbuh Zaitun.


Kau percaya Dia mendengar.
Tapi lezatnya Zaitun tak bisa kau rasa.

Kau percaya, kau percaya... tapi kau juga tak percaya
pada do'a-do'a yang kau tanam di taman NYA.

Kau mendengar, kau mendengar... tapi kau juga tak mendengar
do'a-do'a mu sendiri.

"Eloi, Eloi, lama sabakhtani?"

Bukankah di bukit Getsemani, Dia pernah berkata, "Aku dekat! Aku dekat!"

UTK, April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline