Lihat ke Halaman Asli

Krisis Moralitas Sosial: Pendidikan dan Lingkungan Memiliki Hubungan

Diperbarui: 1 November 2022   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Serly Indri Fikriani

Pembahasan perihal Covid-19 masih belum selesai dan menjadi perbincangan yang belum menemui ujungnya. Sudah hampir tiga tahun lamanya kasus covid-19 belum juga usai. Upaya tentunya sudah berulang kali dilakukan mulai dari yang berwujud dengan pembiasaan memakai masker, sampai pula pada upaya vaksinasi kepada masyarakat. 

Tentu terlihat segala upaya yang sudah dilakukan dan bukan hanya melihat dan pasrah pada keadaan. Tetapi nyatanya pula seakan virus tak mau lepas dan masih saja belum berhenti.

Adanya kelonggaran aturan di Indonesia bahkan dunia menjadi angin segar yang sangat ditunggu-tunggu. Pembelakuan wajib memakai masker, pembelajaran daring, WFH dan aturan perihal Covid lainnya sudah mulai tidak diberlakukan. Namun belum saja berselang lama, terdapat kabar bahwa di China, termasuk Wuhan memberlakukan kembali lockdown lokal.

Segala proses telah diikuti, mulai dari perkenalan pada Covid-19 yang diawali dengan hitungan orang per-orang tiap harinya, penyebaran yang mulai massif, penyakit yang menjadi pandemic, perubahan dalam berbagai bidang kehidupan sampai pada titik kenormalan baru. Tahapan tersebut diikuti harapan dengan titik akhirnya pada penyebaran virus covid-19 yang berhenti.

Covid-19 selama ini juga meninggalkan dampak yang masih coba dipulihkan bersama. Kegiatan ekonomi yang coba mulai dibangun kembali, penataan kebijakan sebagai langkah pembenahan, pendidikan yang coba dibangkitkan dan hal lainnya yang masih pada prosesnya. Kesemuanya coba distabilkan kembali setelah melewati masa-masa transisi yang panjang.

Pada bidang pendidikan sendiri, saat ini sudah diberlakukan pembelajaran secara tatap muka langsung. Hal tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi siswa karena dapat kembali berinteraksi dan bemain secara langsung di sekolah. 

Sapaan dabn candaan bukan lagi dibatasi dengan layer laptop maupun gadget yang digunakan. Pertemuan antara guru dan siswa juga menjadi hal yang menyenangkan karena selama pembelajaran covid hanya bertemu secara tatap maya. Tentuu, dari sekian lama pembelajaran tatap maya yang dilakukan meninggalkan jejak dan ciri khas pada siswa dan guru itu sendiri.

 

Kilas Pendidikan dan Problematikanya

Pendidikan yang merupakan salah satu bagian penting dalam aspek kehidupan saat ini jelas terlihat dampaknya akibat covid-19. Berawal dari adanya pembelakuan belajar di rumah yang kiranya hanya beberapa waktu singkat saja, namun pada realitasnya hampir selama tiga tahun. Tidak sedikit dinamika yang terjadi akibat dari pemberlakuan kebijakan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline