Pertumbuhan ekonomi menunjukkan kondisi aktivitas perekonomian yang menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang di miliki masyarakat. Pertumbuhan ekonomi diharapkan agar pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat.
Menurut Kuncoro (2007) mengungkapkan bahwa keberhasilan dalam suatu pertumbuhan ekonomi diindikasikan dengan adanya peningkatan pendapatan masyarakat atau produksi nasional, dimana keberhasilan tersebut tidak terlepas dari dorongan pembangunan sektor industri, khususnya industri manufaktur yang mencul sebagai penyumbang nilai tambah dan telah tumbuh pesat melampaui pertumbuhan sektor pertanian (Adisasmita, 2013, 50).
Aliran ekonom Klasik lebih menekankan pada penyediaan tenaga kerja, stok modal, dan perubahan teknologi dalam proses pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini berdasarkan pada asumsi bahwa pasar dapat mengalokasikan sumberdaya secara efisien, sedangkan aliran Keynes menekankan pada faktor permintaan agregat. Pendekatan Keynesian ini menempatkan isu sentral pada ekspor sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.
Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang di milliki Indonesia kepada negara lain dengan ketentuan pemerintah dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan bahasa asing. Hasil yang akan diperoleh dari kegiatan mengekspr adalah berupa nilai sejumlah uang dalam valuta asing atau biasa disebut dengan istilah devisa yang juga merupakan salah satu sumber pemasukan negara. Ekspor dilakukan selain untuk kerja sama antar negara namun juga untuk mengendalikan harga produk, menumbuhkan industri dalam negeri , menambah devisa negara, memperbanyak lapangan pekerjaan.
Indonesia pun turut serta melakukan kegiatan ekspor dalam perdagang internasional. Perdagangan internasional merupakan sarana untuk melakukan pertukaran barang atau jasa antar negara.Perdagangan internasional dilakukan untuk memanfaatkan perbedaan keunggulan atau kekurangan antar negara.
Menurut BPS kegiatan ekspor yang dilakukan Indonesia dalam rangka kerja sama antar negara dalam perdagangan internasional itu sendiri adalah mengekspor produk domestik Indonesia diantaranya yaitu dalam sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan yang dimana sektor tersebut cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar yaitu sekitar 13,28 persen pada tahun 2021. Salah satu subsektor yang cukup besar adalah Subsektor perkebunan. Subsektor ini merupakan penyedia bahan baku untuk sektor industri, penyerap tenaga kerja, dan penghasil devisa. Karet merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang mempunya peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Karet juga salah satu komoditas ekspor Indonesia yang dikenal sebagai penghasil devisa negara selain minyak dan gas. Indonesia merupakan produsen dan eksportir karet terbesar di dunia.
Kegiatan ekspor sangat penting mengingat dari manfaat yang dihasilkan juga berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia, hal ini terjadi karena ekspor menghasilkan devisa bagi Indonesia. Peran pemerintah untuk meningkatkan fungsi ekspor dalam perdagangan internasional mendatangkan devisa yaitu pemerintah harus bekerja sama dengan para ekportir. Pemerintah berperan mendorong pendapatan dengan cara menciptakan skor ekspor yang dapat bersaing dengan produk dari negara lain, sedangkan para eksportir memiliki peran di dalam mencari dan meningkatkan pasar untuk produk ekspor.
Dapat disimpulkan bahwa ekspor Indonesia sangat berpengaruh signifikan terhadap perekonomian, hal ini berkaitan juga dengan teori perdagangan internasional, apabila jumlah ekspor meningkat dapat diartikan bahwa barang dan jas dari negara lain mengalami peningkatan maka di dalam negeri harus memproduksi barang dan jasa lebih banyak. Dengan adanya peningkatan jumlah ekspor akan meningkatkan produksi dalam negeri untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia, tentu akan diperlukan produksi dalam negeri yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, oleh karna itu kegiatan ekspor sangat perlu untuk menambah devisa negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H