Saya feat Perencanaan (biasanya) = Kegagalan. Sesuatu yang sudah saya rencanakan dan persiapkan, biasanya akan dijeda dan atau dipatahkan oleh keadaan. Ada saja yang menjadikannya batal, dan itu bukan dari saya. Bukan dari segi-segi yang bisa saya kontrol. Dan rasa kecewa yang hadir kemudian juga lumayan dahsyat. Bukan sekali, dua, tiga, empat, lima, enam atau tujuh kali saya mencoba bersahabat de
ngan perencanaan. Tapi sepertinya kami memang tidak berjodoh. Saya rasa saya ditakdirkan jadi tukang ngambang yang mengikut aliran. Semua serba sekedarnya saja. Begitu pula ketika merencanakan sesuatu, cukup dikira-kira dan setelahnya lupakan, sampai tiba masanya. Setidaknya dengan begitu saya tidak akan terlalu kecewa kalau apa yang saya rencanakan itu batal. Saya yakin banyak yang tidak setuju dengan 'aliran' yang saya anut ini. Tapi seperti juga baju, kita punya ukuran dan selera sendiri-sendiri. Baju ini mungkin terlihat aneh bagi orang lain, tapi saya nyaman memakainya. Dan itu sudah cukup buat saya.
Jadi inilah saya yang sedang mengalir sampai muara.. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H