Lihat ke Halaman Asli

Belajar Etika Makan Orang Belanda

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1335581578443745860

Segala hal mengenai Belanda memang menarik untuk selalu di ikuti,  tak hanya bahasa dan kincir anginnya saja yang terkenal. Tradisi budaya Belanda juga menarik untuk di ketahui, termasuk tradisi ketika makan. Dalam tradisi Belanda, susunan makanan bangsa Belanda terdiri dari roti dan ikan haring. Pada abad ke-18, kentang (yang dibawa dari Peru ke Eropa oleh Spanyol di abad ke-16) meraih popularitas dan menjadi makanan pokok pada tahun 1800. Berikut adalah beberapa etika masyarkat Belanda ketika makan.

  1. Makan malam adalah sesuatu yang dianggap khusus oleh orang Belanda, jadi tak sembarangan.
  2. Tata penggunaan alat makan juga di perhatikan, garpu dipegang di tangan kiri dan pisau di sebelah kanan saat makan.
  3. Duduk di bangku yang jumlah kecil, hingga ditawari untuk pindah ke tempat lain yang lebih besar.
  4. Pria umumnya tetap berdiri sampai semua wanita telah mengambil tempat duduk mereka.
  5. Jika Anda selesai makan, letakan pisau dan garpu bersebrangan di tengah-tengah piring.
  6. Jangan. Mulai makan sampai tuan rumah mengambil dahulu.
  7. Kebanyakan makanan ini, dimakan dengan alat makan, termasuk sandwich.
  8. Salad tidak dipotong, sehingga Anda harus melipat selada pada garpu Anda.
  9. Hidangan pertama (apetaizer), di hidangkan dengan porsi kecil, sehingga tak menggangu makanan utama.
  10. Makanan yang tersisa tak boleh membuang makanan lewat jendela.

Masakan Belanda terbentuk atas kebiasaan memancing dan bertani, termasuk penggarapan lahan untuk meningkatkan panen dan hewan peliharaan, serta sejarah Belanda. Tak haya dalam makan, dalam berbicara dan berkenalan Belanda juga mempunyai tradisi tersendiri. Tradisi ini sekaligus menjadi ciri bahasa Belanda. Keunikan bahasa Belanda, membuat banyak orang ingin belajar bahasa Belanda. Tecatat, saat ini jumlah penuturnya meningkat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline