Lihat ke Halaman Asli

Peran Ibu-Ibu sebagai Garda Terdepan dalam Menekan Polusi Udara di Jabodetabek

Diperbarui: 5 September 2023   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memiliki banyak sekali wilayahnya salah satunya yaitu JABODETABEK. JABODETABEK merupakan sebuah singkatan dari beberapa daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah tersebut juga dikenal sebagai kompleks metropolitan terpadat di Indonesia. Bahkan bisa dikatakan sebagai saksi bisu akan tingginya aktifitas masyarakat. Dalam lanskap perkotaan yang sibuk dan padat penduduk tersebut tumbuh dengan subur akan berbagai persoalan seperti polusi udara.

Padahal udara merupakan sebuah hal yang sangat dibutuhkan untuk dihirup oleh jutaan orang dalam menjalani kegiatan sehari-harinya. Tetapi ketika sudah terjadi polusi udara pastinya berpeluang bukan udara bersih yang terhidup tetapo polusi yang terhirup. Tentunya jika sudah terjadi untuk jenjang waktu sebentar atau lama maka akan berpotensi terganggunya kesehatan organ pernapasan. Bahkan peristiwa akan polusi udara yang terjadi di JABODETABEK sudah sampai menyita perhatian media masa salah satunya seperti pada video dibawah:


Untuk menekan akan polusi udara dibutuhkan sebuah peran dari seseorang yang sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Pihak seseorang yang dimaksud tersebut dikenal oleh masyarakat dengan nama ibu-ibu. Ibu-ibu merupakan memegang peran yang sangat penting di keluarga dan masyarakat untuk bukti sudah banyak sekali dipaparkan melalui sosial media. Tentunya disini agar lebih sukses dalam menekan polusi udara dibutuhkan sebuah solusi nyata dan mudah dilakukan. Maka dari itu berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para ibu-ibu untuk menekan polusi udara yaitu:

Pertama membuat larangan untuk membakar sampah. Terkadang banyak sekali masyarakat seperti bapak-bapak yang masih menerapkan membuang sampah melalui cara dibakar. Dengan penggunaan dibakar memang menekan biaya untuk sampah sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Walaupun biaya dapat ditekan tetapi udara yang dihasilkan sangat bau dan tidak bersahabat dengan paru-paru. Bahkan jika mencium hasil bakaran dari sampah sangatlah menganggu untuk mendapatkan udara bersih. Maka dari itu untuk mencegah menambah para polusi udara dari kegiatan bakar sampah dibutuhkan peran ibu-ibu. Dengan dilarang oleh kaum ibu-ibu pastinya setidaknya kegiatan tersebut akan dapat ditekan seminimal mungkin.

Kedua menyukai tanaman. Semakin banyak ibu-ibu yang menyukai tanaman semakin banyak pohon yang berdiri. Pohon-pohon tersebut memiliki tujuan untuk dapat menyerap polusi udara dan menggantikan dengan udara bersih. Tidak hanya itu jika sukses dengan tanaman yang diurus dapat juga berpotensi akan berjualan tanaman. Hasil dari keuntungan tersebut dapat digunakan untuk membantu membiayai kebutuhan hidup keluarga agar lebih nyaman.

Ketiga menggunakan satu kendaraan. Disini pula para ibu-ibu dapat menawarkan sebuah jasa untuk mengantarkan para anak untuk kesekolah. Dengan menggunakan satu kendaraan maka konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat. Selain itu para ibu-ibu dapat mendapatkan tambahan dari menjemput dan mengantar anak-anak kesekolah apalagi lokasi sekolahnya searah atau sama menjadi keuntungan bagi sang ibu.

Keempat mengurangi berbagai macam produk dari plastik sekali pakai. Pastinya sebagai orang tua khususnya ibu-ibu sudah tidak asing dengan berbagai macam produk plastik. Salah satu buktinya berupa bungkus nasi yang biasanya menjadi bekal bagi setiap anggota keluarga. Biasa dibayangkan jumlah plastik yang dibuang dari setiap anggota keluarga yang menggunakan pastinya sangat banyak. Maka dari itu disini para ibu-ibu dapat menggunakan berbagai macam produk plastik yang tidak sekali pakai sehingga dapat menekan berbagai polusi dari sampah yang dihasilkan.

Kelima berpartisipasi dalam kampanye lingkungan. Tentunya untuki point kelima ini para ibu-ibu dapat bergabung dengan berbagai macam komunitas yang bertema tentang lingkungan. Ibu-ibu tersebut dapat menjadi bagian panitia atau hanya menjadi anggota yang melakukan partisipasi akan berbagai macam aksi yang berdampak pada lingkungan.

Dengan beberapa langkah sederhana yang telah dipaparkan tersebut maka ibu-ibu kita dapt menjadi agen perubahan dalam menekan polusi udara di JABODETABEK. Adanya kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individi seperti ibu-ibu dapat secara bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi saat ini dan yang akan datang khususnya di wilayah JABODETABEK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline