Lihat ke Halaman Asli

Sebelum Kita Sejauh "Matahari" Kita Pernah Sedekat "Nadi"

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan tanpa alasan Allah mempertemukan kita

Bukan sebuah kebetulan jika kita ternyata sangat dekat

Dan bukan karena sebuah keterpaksaan akhirnya kita berpisah

Semua telah tertulis di lauful mahfudz

 

Aku sangat mengenal dirimu

Bukan karena lamanya waktu

Aku tidak memerlukan banyak waktu untuk dapat mengenalmu lebih jauh

 

Dirimu seperti udara yang aku nikmati di pagi hari

Seperti makanan yang aku santap setiap siang

Seperti jalanan yang aku lewati setiap sore

Dan Seperti musik yang aku dengar setiap malam

 

Aku hapal lembut suaramu

Aku ingat tatapan matamu

Dan aku mengerti arti senyumanmu

 

Meninggalkan aku sudah menjadi niatmu

Mungkin akan kamu sesali dikemudian hari

 

Kamu menangis di hadapan aku

Aku sangat sedih sekali

Karena dibelakangku kamu tertawa

 

Aku mencintaimu dan kamu tau itu

Mungkin kamu ingat pernah mengatakan hal yang sama padaku

 

tapi itu DULU.....

Saat kamu sanggup megatakannya dengan senyuman

 

Sekarang kamu benar-benar meninggalkan aku

Demi mengejar mimpi - mimpi mu

Aku tidak boleh egois 

 

Sekarang kamu sangat jauh dariku sejauh Matahari

Walaupun sebelumnya kita pernah sedekat nadi

 

Tetaplah menjadi indah diwaktu yang indah

Aku akan menjaga semua titipan yang dirimu berikan

 

Doaku tak putus untukmu

karena begitulah cara aku mencintaimu

Cinta yang tak perlu ada balasannya

Cinta yang bisa aku rasakan sendiri

 

Berbahagialah kamu disana

Biar kurasakan merindu dirimu mengalir dalam nadiku

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline