Ata Serani
‘’HORE, PDIP sudah temukan jodohnya, Yusril Ihza Mahendra’’, begitu bunyi sebuah pesan.
Pesan tersebut sebenarnya tidak mengagetkan. Pada Kamis (7/4), Yusril yang sedang mencari kendaraan politik untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta menantang Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mendatangi kantor DPP PDIP.
Kedatangan Yusril memang bukan untuk melamar ke PDIP meminta dicalonkan sebagai Gubernur DKI. Bukan itu. Yusril, menurut keterangan resmi PDIP, hadir untuk mengisi pelatihan manajer kampanye pilkada serentak 2017.
Tetapi sah-sah saja jika publik berpikir liar karena kehadiran Yusril di PDIP di tengah panasnya suasana politik berdekatan dengan pilkada serentak 2017, khususnya di DKI Jakarta.
Seperti diketahui PDIP sedang mencari kandidat calon Gubernur DKI Jakarta untuk melawan Ahok yang sudah memutuskan maju lewat jalur independen yang dimobilisasi Teman Ahok. Sedangkan Yusril sedang mencari kendaraan politik dengan tujuan yang sama maju dalam pilkada DKI Jakarta. Dua kepentingan itu pun bertemu.
Penafsiran politik semakin menemukan keabsahannya karena dalam pelatihan manajer kampanye pilkada itu, elite partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pun memuji-muji Yusril. Wakil Sekjen PDIP, Ahmad Basarah dengan gamblang membandingkan Yusril dengan Ahok.
Menurut Basarah, Yusril dan Ahok, walau sama-sama dari Belitung Timur, tetapi tutur kata dan karakter keduanya bagai langit dan bumi.
Kedekatan Yusril dan PDIP, bukanlah fakta baru. Kader PDIP tentu mempunyai memori yang panjang bahwa sudah lama Yusril yang Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menjadi sahabat PDIP dan Megawati. Buktinya, ketika Megawati menjadi Presiden, Yusril dipercaya menjadi Menteri Kehakiman.
Memang Yusril bukan orang baru bagi PDIP. Dengan demikian sudah ada chemistry yang lama terjalin antara Yusril dan PDIP. Kentalnya persahabatan PDIP dan Yusril, tidak menjadi alasan bagi PDIP untuk tidak mempertimbangkan Yusril sebagai kandidat unggulan PDIP dalam pilkada di DKI, walau PBB tidak mempunyai kursi di DPR dan di DPRD DKI Jakarta hasil Pemilu 2014.