Lihat ke Halaman Asli

Suratan Manusia Sarat Syaraf

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"anger: a strong feeling of displeasure and belligerence aroused by a wrong; wrath"

Disadari atau tidak, entah itu bercanda atau memang serius diucapkan dari dalam hati, semakin banyak orang yang menyebut saya tidak berperasaan. Agak sedikit aneh jika dipikir. Manusia diciptakan dengan berbagai emosi, berbagai perasaan, jika seperti itu, bagaimana bisa, saya yang adalah seorang manusia biasa disebut tidak berperasaan. Saya menyadari sebutan itu beberapa bulan terakhir, dimana sering sekali orang-orang di sekitar saya, yang sudah bergaul dengan saya selama beberapa lama menyebut saya tidak memiliki perasaan, indera, mati rasa dan lain sebagainya, karna seringnya kejadian yang mereka anggap tidak biasa. Saya tidak pernah benar-benar memikirkan kejadian-kejadian tersebut sebagai kejadian yang tidak biasa, sejujurnya saya tidak pernah benar-benar memikirkan kejadian-kejadian itu.

Kejadian semacam apa? hem, saya dikatakan tidak pernah jatuh cinta, dapat saya katakan itu salah, saya hanya tidak menceritakannya saja. Saya juga dikatakan tidak memiliki rasa takut, teman saya heran ketika kami sama-sama masuk sebuah rumah hantu berlatar rumah sakit dan saya berjalan di depan sepanjang setengah perjalanan kami, setengahnya bukan karna saya merasa lebih aman jauh dari hantu-hantu palsu itu, tapi karna saya tidak terbiasa berjalan di area gelap seperti itu. Biasa saja  bukan untuk tidak merasa takut di tempat yang dibuat manusia seperti itu. Ada juga yang bilang saya tidak pernah menangis, wah lagi-lagi salah, saya menangis, tapi tidak di hadapan semua orang. Ketika saya sedih tentu saya menangis, bahkan terkadang ketika saya merasa marah, saya juga menangis. Tapi lebih sering saya menghilang dulu untuk sementara, tidak ingin dilihat, tapi sebenar-benarnya saya senang sekali jika di saat-saat saya menghilang, orang-orang mencari saya, saya merasa mereka peduli. Jahat memang, egois memang, saya tahu itu tidak baik, tapi rasa-rasanya jika tidak ada seorang pun yang mencari seperti mengingat masa dulu saat saya merasa tidak ada seorang pun yang peduli pada saya.

Saya tidak tau apakah hal yang baik atau tidak dikatakan tidak memiliki perasaan, di satu sisi mungkin saja itu mempengaruhi bagaimana saya mengatur emosi saya, menjadi seperti yang mereka bilang, lebih tidak beremosi, di satu sisi, bisa saja itu malah menyakiti hati saya, namun saya tidak terlalu menyadarinya, bagaimana pun mungkin itu bukan sesuatu yang baik bukan, karna setidak peka apapun seseorang, setidakberperasaan apapun seseorang, dia tetap manusia, mungkin kita bisa mengatakan  syarafnya rusak atau bahkan tidak ada, tapi sesedikit apapun, dia pasti masih punya perasaan.

:)

cheers,

septysjs




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline