Memang soal kandungan gizi ikan dalam kemasan seperti sarden tidak bisa di ragukan lagi dan tidak salah kalau itu menjadi pilihan menu dalam program makan bergizi gratis yang menjadi program Pemerintahan Prabowo - Gibran. Apabila ide menu ikan kemasan menjadi pilihan dalam program makan bergizi gratis, jelas akan menjadi ladang bisnis bagi perusahaan - perusahaan pengolahan ikan kemasan atau sarden. Sehingga akan saling berebut simpati pemerintah agar produknya dipilih dan tidak mungkin cara-cara yang tidak sehatpun akan dilakukan sebagaimana yang sering terjadi dan sudah lazim terjadi dalam berebut bisnis program pemerintah.
Tapi andai itu terjadi, jelas akan berdampak tidak baik bahkan akan dianggap tidak adil bagi pelaku UMKM di daerah yang bergelut dalam pengelolaan makanan sehat. Sebab jelas pelaku UMKM akan kalah bersaing dalam segi apapun dengan perusahaan besar yang sudah punya pengalaman. Disatu sisi program makan bergizi gratis berjalan dengan baik, tetapi di satu sisi pelaku UMKM akan semakin tidak bergizi.
Jadi ide yang paling tepat, adalah bagaimana melalui program makan bergizi gratis itu pemerintah mampu melibatkan pelaku UMKM di daerah yang tentunya melalui seleksi yang baik dan memenuhi standar gizi. Sebab di daerah banyak pelaku UMKM yang bergerak dalam usaha pengolahan atau pengadaan makanan/ katering yang sudah mempunyai standar yang baik. Dan banyak pula pelaku UMKM yang bergerak dalam pengolahan ikan yang tentunya mempunya standar gizi yang sudah ditentukan. Dengan memperdayakan pelaku UMKM di daearah maka program makan bergizi gratis akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.
Ide Kementrian Kelautan Dan Perikanan ( KPP ) mengusulkan menu ikan kemasan kaleng/sarden dalam program makan gratis bergizi itu patut menjadi pernyataan. Sebab jelas apabila ide tersebut disetujui, yang akan bertambah gizinya adalah perusahaan besar, sementara pelaku UMKM akan semakin kurang gizi. Seharusnya KKP itu mengusulkan menu makan bergizi gratis itu memakai produk ikan di daerah yang dikelola oleh masyarakat, sehingga akan mempunyai dampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H